tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Selasa, 06 Mei 2008

SR Edisi 43 - Model MO Word

Fokus
Anggaran Diknas Blora 30 % tertinggi di Jateng, adakah kemungkinan penyimpangan

Blora, Suara Rakyat.-
Seperti pada sambutan Bupati Blora Drs.RM Yudhi Sancoyo saat rapat paripurna penetapan APBD Blora tahun 2008 Selasa (29/4) lalu, bahwa anggaran Dinas Pendidikan Nasional Blora dialokasikan sebesar 30 persen.
“Pada tahun in (2008-red) anggaran yang kami alokasikan untuk dinas pendidikan nasional sebesar 30% dari seluruh anggaran yang ada pada APBD 2008. Dan anggaran ini adalah yang terbesar di jateng bahkan juga di Indonesia”,kata Yudhi disambut aplaus ribuan orang yang hadir di gedung DPRD Blora itu.
Yudhi yang juga pernah sebagai wakil ketua DPRD Blora di tahun 2005 lalu, menggarisbawahi agar alokasi sebesar itu betul-betul dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan di kabupaten Blora.
Untuk itu dirinya meminta agar pelaksanaan anggaran yang telah ditetapkan itu betul-betul digunakan sesuai apa yang diatur dalam perundangan-undangan.
Amin Farid ST Salah satu LSM terkemuka di Blora yang anggotanya dikirim Exxon mobil studi di USA, ketika dimintai pendapatnya menyatakan buapti Blora tanggap terhadap masalah pendidikan di Blora. “Pak Yudhi bersama DPRD kami akui tanggap terhadap aspirasi permasalah didunia pendidikan, seperti juga diatur dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, khususnya pasal 49 ayat (1) yang memberi ketentuan batas minimal 20% dari APBD”, kata Direktur BCC ini.
Lanjut Amin, Namun bila kita kembali beberapa tahun lalu, janganlah dana untuk pendidikan ada kesalahan dalam pelaksanaannya. Seperti pada hasil pemeriksaan BPKRI no 120/R/XIV.Yk/06/2007, tanggal 12 Juni 2007 bahwa Diknas Blora dinilai lalai dalam melaksakaan pembukuan bantuan propinsi sebesar Rp.2.825.000.000,-
Menurut Amin Faried, direktur BCC Blora pada tahun 2006 lalu alokasi bagi hasil dan bantuan keuangan dari provinsi Jateng berupa bantuan pembangunan telah dibukukan pada kode rekening 2.4.02. Adapun anggaran tersebut sebesar Rp.2.256.036.000,- melalui kas daerah dan telah dilaporkan pada LRA tahun anggaran 2006 baik pendapatan ataupun belanjanya.
Disamping itu ada dana bantuan keungan propinsi tahun 2006 pada dinas Diknas Blora sebesar Rp.2.825.000.000,- melalui rekening bupati Blora, yang pada saat pemeriksaan BPK bulan Juni tahun lalu belum dicatat LRA tahun 2006.
“Inilah yang menurut saya merupakan kelalaian kepala dinas Diknas tidak segera memindah bukukan bantuan keuangan propinsi ke rekening kas daerah”, tegas Amin.
Dia menambahkan sesuai rekomendasi BPK RI memang tidak terjadi dugaan korupsi. Akan tetapi merupakan kesalahan administratif, yakni merealisasi belanja bantuan keuangan dari propinsi tidak melalui mekanisme pengeluaran APBD.
“Saya berharap pak Yudhi agar memerintahkan kepada Kadin Diknas dan mungkin SKPD lainnya, agar relaisasi APBD 2008 ini tidak ada sedikit kesalahan apapun”, tambah Amin. (Roes)


Fokus Samping
H.Basuki Sujono SH
Walau Sakit Basuki Widodo tetap loyal Tugas
Blora, Suara Rakyat.-
Dana Ingub sebesar Rp.2.825 juta untuk bantuan prasarana dan sarana di Diknas menurut Plt kadinas Dra.Ratnani W adalah bukan kewenangan dirinya. “Saya waktu itu belum menjabat Kadin Diknas,mas. Jadi saya nggak bisa komentar” katanya.
Memang dari data SR yang menjabat kepala Diknas Blora, H. Basuki Sujono SH dan sekarang sudah pensiun.
Ketika ditemui di kediaman mengatakan bantuan sarana dan prasarana sekolah yang masuk ke rekening Bupati Blora saat itu Ir.H,Basuki Widodo (alm) sudah terlaksana semua. “Saya melihat sendiri walau beliau (Basuki Widodo-red) walaupun baru selesai menjalani pengobatan di Singapura, menyerahkan sendiri bantuan ke sekolah masing-masing”, katanya Senin (5/5) lalu.
Lanjut Basuki Sujono, bantuan Ingub tersebut dialokasikan ke 16 SD, 5 MI, 3 SMP, 3 Mts, 4 SMK, 2 Ponpes dan 1 Madrasah Diniyah meliputi seluruh wilayah kabupaten Blora.
Dirinya juga menambahkan bahwa pelaksanaan phisik bantuan inggub itu terakhir tertanggal 12 Desember 2006 berdasarkan surat pengatar bupati blora nomor 910/5230. “Jadi apa yang benar apa yang direkomendasikan BPK RI bahwa kesalahan administratif tidak segera memindahbukukan Ingub itu. Karena realisasi terakhir inggub itu pada bulan Desember sehingga tidak masuk APBD 2006”, tambahnya.(Roes)


Ateng Sutarno Amd

30 persen harusnya non Gaji
Blora, Suara Rakyat.-
“Sesuai UU no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan Nasional alokasi 3O persen dari APBD diluar gaji pendidik dan biaya pendidikan”, kata Ateng Sutarno.
Untuk itulah Direktur LSM Wong Cilik ini, berharap apa yang diutarakan Bupati Blora, Drs.RM Yudhi Sancoyo MM pada paripurna pengesahan APBD beberapa hari lalu, betul betul sesuai apa yang tertuang dalam Undang-Undang tersebut. “Saya saat ini tidak bisa komentar banyak karena belum mendapatkan APBD Blora 2008 yang telah ditetapkan tersebut”, ungkapnya.
Namun disisi lain Ateng sangat terkesan dan kagum apa yang dianggarkan Bupati Blora untuk sektor pendidikan sungguh sangat fantastik. “Kalau benar sebesar 30 persen dana yang dialokasikan untuk pendidikan kami acungkan jempol untuk pak Yudhi yang sangat peduli dunia pendidikan di Blora”, tandasnya.(Roes)


Panwas Blora mulai intruksikan Tertibkan atribut Cagub-Cawagub
Blora, Suara Rakyat.-

"Kami instruksikan kepada seluruh panwas kecamatan untuk memetakan lokasi pemasangan atribut pilgub," kata Ketua Panwas Kabupaten Blora Wahono Ssos.
Hal itu merupakan peringatan Panitia pengawas (panwas) pemilihan gubernur (pilgub) Jateng Kabupaten Blora yang mengintrusikan agar tim sukses pasangan cagub-cawagub tidak memasang atribut partai di sembarang tempat. Itu Kesimpulan panwas kabupaten Rabu (30/4), saat menggelar rapat pleno untuk menyikapi hal itu.
Atribut pilgub, lanjut Wahono mestinya dipasang di tempat yang elegan dan tidak asal tempel. Selain itu, pemasangan atribut, baik berupa spanduk, baliho atau pamphlet tidak merusak lingkungan,bisa membekas atau membuiat lingkungan kotor. "Kami baru akan bergerak setelah pengumuman resmi pasangan cagub-cawagub beserta nomor urutnya," jelasnya.
Di kecamatan, ujar dia, juga harus dipetakan tempat mana saja yang boleh dipasangi dan tempat mana yang tidak. Untuk ini, dia mepercayakan pada panwas kecamatan yang mengetahui wilayahnya masing-masing.
Anggota panwas dari unsur pers itu menjelaskan berdasarkan pengumuman calon dari KPU Provinsi jateng, dalam pilgub 22 Juni nanti akan diikuti lima pasangan. Yakni Bibit Waluyo-Rustriningsih (PDIP), Bambang Sadono-M. Adnan (Partai Golkar). Agus Suyitno-Abdul Kholiq Arif (PKB), M. Tamzil - Abdul Rozaq Rais (PAN dan PPP) serta Sukawi Sutarip - Sudharto (PD dan PKS). "Lima pasangan itu sudah mendaftar, namun nomor urut pasangannya belum," ungkapnya.
Sejak beberapa bulan terakhir, pemasangan atribut pilgub di Blora memang mulai marak, terlebih satu bulan terakhir. Bukan hanya spanduk, sejumlah baliho besar juga dipasang. Pamflet tempel juga mulai dipasang di tempat-tempat umum. Bahkan di tembok-tembok pagar rumah, sekolah, gedung dan lainnya juga ditempeli pamflet tersebut. bahkan, tak jarang satu lokasi terpasang lebih dari satu spanduk atau pamflet, sehingga terkesan perang atribut.(Roes)


Bambang Optimistis di 20 Daerah
Semarang, Suara Rakyat.-
Calon gubernur (cagub) yang diusung Partai Golkar, Bambang Sadono terus percaya diri menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2008.
Bambang optimistis menang di 20 kabupaten/kota dalam pesta demokrasi yang dihelat 22 Juni mendatang itu. Dia menyebutkan, beberapa kantong basis suaranya antara lain di Kabupaten Semarang, Boyolali, Purworejo, Blora,Grobogan dan lainnya. ”Berdasarkan survei terakhir, saya bersama cawagub Muh Adnan masih teratas dengan memenangi suara di 29 daerah.Itu memang hanya survei. Tetapi yang jelas, dari 29 daerah itu kami optimis bisa menang di 20 daerah di Jateng,” ungkapnya akhir Bulan April lalu..
Menurut Bambang,kekuatan suaranya selain dari Partai Golkar juga didukung oleh kalangan nahdliyin (NU). Cawagub Adnan yang saat ini menjabat sebagai Ketua PWNU Jateng diyakini mampu meraup suara dari kalangan NU. ”Selain dari Partai Golkar dan NU, kami juga mendapat dukungan dari relawan dan tim-ttim khusus dalam menggalang massa,” imbuhnya.
Namun dia mengakui dari 35 kabupaten/kota di Jateng, ada enam daerah yang diprediksi tidak bisa dimenanginya. Enam daerah itu antara lain Kota Semarang, Kota Solo,Kabupaten Klaten,Pati, Kudus dan Kota Magelang. ”Enam daerah itu memang bukan basis suara kami. Namun,belakangan ini suara kami mengalami trend naik. Jika pun kalah, kami hanya kalah tipis,”ungkapnya.
Sementara itu ketua Tim Sukses BS-Adnan kabupaten Blora, HM Kusnanto SH diberi tugas khusus agar menguatkan suara Bambang-Adnan pada Pilgub Jateng, mengatakan akan berjuang sekuat tenaga agar apa yang menjadi tugasnya dapat tercapai.
Sementara itu Ketua Pengurus Ranting PDIP Kamolan Sunyoto kepada SR mengatakan keyakinanannya cagub dan cawagub partainya yakni Bibit Waluyo dan Rustriningsih akan menang pada pilgub mendatang.
“Kami tambah yakin setelah terjun dilapangan dengan meminta pendapat mereka bahwa Bibit-Rustriningsih mulai menarik dihati mereka” kata Pria yang juga pengurus BPP DPC PDIP Blora ini.
Dia juga menambahkan bahwa untuk semua Cagub dan Cawagub jateng, hanya PDIP lah yang memunculkan calon wanita. “Sehingga mayoritas wanita didaerah, saya yakin akan memilih calon kami”, tandas Sunyoto. (Roes)


Soal UN didalam almari yang disegel
Blora, Suara Rakyat.-
Usaha pengamanan soal Ujian Nasional demikian extra ketatnya. Sampai-sampai soal-soal dan Lembar Jawab Komputer (LKJ) dari empat mata pelajaran (mapel) dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/- MTs/Sederajat yang tersimpan dalam lemari di lima sub rayon yang ada di Blora disegel dengan kertas HVS tipis berukuran 70 gram.
Langkah ini dilakukan agar soal dan LJK yang sudah didistribusikan dari Diknas sejak Sabtu (3/5) pukul 12.30 WIB tersebut tidak bocor sebelum waktu pelaksanaan UN 5-8 Mei ini. “Justru biar mudah robek. Jadi kalau terjadi sesuatu langsung bisa diketahui,” ujar Sekretaris Sub Rayon 01 yang membawahi 23 sekolah di lima kecamatan yang ada di Blora, Agus Hermawan H..
Dia menerangkan, selain menyegel lemari, pihaknya juga menyegel pintu dan jendela ruang penyimpanan soal dan LJK tersebut. Selain itu, ruang tersebut juga diamankan 24 jam penuh dengan dijaga tiga hingga empat orang. “Kecuali pintu keluar masuk semuanya kita segel. Kunci lemari penyimpan juga hanya dipegang ketua dan sekretaris saja,”imbuhnya. Untuk UN tahun ini,lanjut dia,pihaknya masih memakai caraka (kurir) yang setiap harinya akan mengantar soal dan LJK ke masing-masing Sekolah Penyelenggara Ebtanas (SPE) tersebut.
Langkah ini dinilai lebih aman untuk mengurangi resiko kebocoran soal dibanding ketika semua bendel soal dan LJK tersebut langsung diserahkan ke masing-masing SPE sejak didistribusikan oleh Diknas setempat. “Kalau di Rembang soal dan LJK tidak di sub rayon tapi langsung di masing- masing SPE. Mungkin mereka mempunyai pertimbangan tersendiri,”ujarnya. Tentang target kelulusan siswa dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs/Sederajat tahun ini, target Diknas Blora lebih rendah dibanding UN tingkat SMA/MA/Sederajat yakni 92% saja.
Target ini, selain karena melihat hasil beberapa kali try out yang telah digelar juga karena realisasi kelulusan tahun kemarin yang hanya 85% dari total peserta UN. “Ini lebih realistis. Kalau tingkat SMA kita berani target sampai 95%,” ujar Kasubdin SLTP dan Dikmen Dinas Diknas Blora,Marsono.(Roes)


Guna Sertifikasi para Guru kejar status Sarjana

Blora, Suara Rakyat.-
Guna memenuhi syarat sertifikasi, para guru berlomba-lomba untuk mengejar gelar sarjana (S1). Sebab, sarjana adalah syarat wajib bagi guru yang akan mengikuti sertifikasi. Sehingga saat Universitas Terbuka (UT) membuka pendaftaran mahasiswa, yang mendaftar membeludak. "Ini karena adanya sertifikasi yang memberi tambahan atu kali gaji bagi yang lulus. Kalau tidak ada saya kira semangatnya tidak seperti ini," ujar Bupati Blora Yudhi Sancoyo saat membuka orientasi studi mahasiswa baru (OSMB) UT di Blora.
Cara yang digelar di GOR Mustika itu, dikuti 987 mahasiswa baru. Mereka adalah mahasiswa program S1 sekolah dasar (SD) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) atau untuk guru taman kanak-kanak (TK). Di antara para mahasiswa ini sebagian besar adalah PNS yang sudah menjadi guru, dan sebagian lainnya mahasiswa murni.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Nasional (diknas) setempat Ratnani Widowati menjelaskan, dari 987 mahasiswa yang ikut OSMB itu, 905 di antaranya adalah program pendidikan guru SD (PGSD) dan sisanya program PAUD. Tahun ini, kata dia, adalah angkatan kedua. Tahun lalu mahasiswa UT di Blora seribu lebih. "Saat ini tercatat 2.620 mahasiswa UT dari Blora," katanya.
Pelaksanaan kuliah, lanjutnya dilakukan din 16 kecamatan yang dibentuk menjadi 85 kelompok belajar. Setiap kelompok belajar beranggota 30 mahasiswa. Program itu, lanjut dia, merupakan kerjasama antara diknas dengan UT. Diharapkan ada peningkatan sumber daya manusia (SDM) di kalangan guru. "Kami targetkan pada 2012 nanti seluruh guru di Blora minimal S1," ujarnya.
Saat ini guru yang ingin melanjutkan kuliah ada subsidi Rp 2,5 juta per mahasiswa. Hanya, tidak seluruh guru sudah kebagian subsidi tersebut karena harus guliran. Jumlah itu disesuaikan dengan jumlah dana yang diterima dari APBN dan APBD provinsi. Tahun lalu Blora mendapat kuota 1.040 guru yang mendapat subsidi kuliah tersebut. "Tahun ini baru dari APBD provinsi yang sudah turun untuk skeitar 100 orang," tegasnya.
Sukertiyarno Kepala Unit Pengelola Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT Semarang mengatakan, UT adalah universitas yang diakui pemerintah. Karena, pemerintah melarang kelas jauh. "Jadi, ijasah UT diakui. UT adalah universitas terbaik ke delapan di negeri ini," ungkapnya. (Roes)


Klenceran
Rp.1 Milyar untuk kembangkan Biogas
Blora, Suara Rakyat.-
Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo mengemukakan, keterbatasan energi minyak dalam negeri disikapi pemerintah dengan penghematan. Selain itu, pemanfaatan energi alternatif antara lain dengan mengolah kotoran sapi menjadi gas terus diupayakan sehingga masyarakat tidak tergantung sepenuhnya pada minyak tanah. Populasi sapi di Blora, menurutnya, relatif banyak.
Maka setelah uji coba selama setahun yang lalu dan berhasil nyata. Pemkab Blora akan lebih menfokuskan dan memperluas program pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas. Bersama DPRD, Pemkab mengalokasikan dana sekitar Rp 1 miliar untuk pengembangan program biogas.
‘’Pemkab akan mengembangkan program biogas lebih luas lagi. Sudah ada dana untuk keperluan itu,’’ ujar Bupati Blora, yang rajin berolah raga ini.(Roes)

Baliho Bambang Sadono-Adnan beri Kontribusi terbanyak ke kas daerah
Cepu, Suara Rakyat.-
Pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur Jateng yang dilaksanakan 22 Juni 2008. Menjelang pemilihan, tim sukses memasang tanda gambar setiap pasangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) dalam bentuk baliho, spanduk, dan atribut lainnya di Blora.
Namun tidak semua atribut itu mengantongi izin pemasangan. Akibatnya, daerah dirugikan karena tidak ada kontribusi pendapatan pajak dari pemasangan tanda gambar tersebut.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Blora, Heru Sutopo SH, mengemukakan, baliho gambar cagub dan cawagup yang memiliki izin pemasangan jumlahnya tidak lebih dari delapan buah.
‘’Yakni enam baliho Bambang Sadono-M Adnan dan dua baliho pasangan M Tamzil-Abdul Rozaq Rais. Sedangkan baliho, spanduk dan atribut lainnya tidak ada yang memiliki izin pemasangan,’’ jelasnya ketika ditemui di Cepu (30/4) lalu.. (Roes)

Lowongan 74 Bidan Desa di Blora
Ngawen, Suara Rakyat.-
Keberadaan bidan di Kabupaten Blora ternyata belum merata di semua desa. Dari 296 desa, 74 di antaranya belum memiliki bidan. Idealnya, satu desa terdapat satu bidan.
Kasubdin Pemeliharaan kesehatan DKK Blora, Lilik Hemanto MKes mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar desa yang belum memiliki bidan segera diisi. Itu dilakukan supaya pelayanan kesehatan kepada warga desa terutama ibu dan anak menjadi lebih baik. ”Idealnya, memang untuk satu desa ada satu bidan agar pelayanan kesehatan lebih terjamin,” ujarnya saat mengadakan Kunjungan ke Puskemas Ngawen beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, hingga tahun 2009 pemerintah menargetkan pembentukan desa siaga di semua desa di Blora. Sebab, melalui desa siaga warga semakin termotivasi menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Selain itu, pertolongan pertama bagi warga yang terserang penyakit bisa segera dilakukan dengan tersedianya petugas kesehatan di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD).(Roes)


Peringatan Hari Kartini di Kecamatan Blora
Blora, Suara Rakyat,-
Dalam memperingati Hari Kartini, di Aula Kecamatan Blora, Rabu (30/4) digelar lomba yang melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT). Lomba yang diikuti oleh beberapa desa/kelurahan dengan mengusung semangat Hari Kartini kita wujudkan produk unggulan KWT.
Di Stand Kelompok Wanita Tani Kelurahan Kunden yang lebih dikenal dengan Dewi Sri tampak ramai dipadati para pembeli. KWT Kelurahan Kunden menjual produk unggulannya berupa peyek, kripik singkong, kripik pisang, cheestik dan manisan, trampak sibuk melayani para pembeli. Selain mengikuti lomba, KWT juga bisa memamerkan dan menjual produk unggulan mereka.
Menurut Joko Waspodo, Ketua KID kelurahan Kunden, meskipun KWT Kelurahan Kunden belum mendapat juara namun dari melihat animo pembeli yang memadati stand kami, kami merasa senang”, jelasnya.(Don)


Tidak ada komentar: