tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Minggu, 31 Agustus 2008

SR 50 - Model tabloid

Klik KIRI pada Berita yang akan anda baca



Ternyata Warsit Bisa Ditahan


Pemerintahan tetap Jalan
Blora, Suara Rakyat.-
Setelah melalui penyidikan yang cukup panjang dari Polres Blora, sampai pergantian 3 Kapolres Blora, yakni AKBP Agus Salim dilanjutkan AKBP Lotaria Latif dan saat ini AKBP Umar Farouq akhirnya Ketua DPRD Blora HM Warsit dan kawan-kawan secara resmi ditahan Rabu (27/8).
Sekitar dua jam sebelum proses penahanan dilakukan, sejumlah personel Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Blora terlebih dahulu melimpahkan berkas,barang bukti uang perkara Rp1,88 miliar, serta tiga tersangka tersebut kepada Kejari Blora.
Seperti diketahui Warsit diduga terlibat tindak pidana korupsi dana tunjangan jabatan di pos anggaran DPRD Blora 2004 senilai Rp5,6 miliar.Turut ditahan pula Sekretaris Dewan (Sekwan) H.Sukarno SH.MSI dan kabag keuangan setwan Erna Marliana.
Selain tersangkut perkara tersebut, Warsit juga terlibat kasus dugaan korupsi dana purnabakti DPRD Kabupaten Blora 2003 dengan nominal Rp2,25 miliar. Kasus ini masih tidak jelas keputusan tetapnya, lantaran menunggu putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA).
Namun, dengan alasan keamanan, uang negara tersebut dititipkan sementara di Bank BRI Cabang Blora. Proses penanganan perkara ini sudah dimulai sekitar dua tahun yang lalu. Kali pertama ditangani saat Polres Blora masih dipimpin AKBP Agus Salim.
Lantaran belum selesai, penanganan perkara diteruskan penggantinya AKBP Lotharia Latief.
Walau belum selesai benar namun Lotaria Latif telah melakukan penyiodikan perkara secara insentif.
Di akhir masa kepemimpinannya, berkas tiga perkara yang tebalnya sekitar rentangan jari tangan ini diserahkan ke Kejari Blora. Ternyata berkas penyerahan perkara tersebut dinilai belum lengkap oleh kejari, berkas tersebut dikembalikan lagi kePolres Blora.
Saat diperiksa di kejari, tiga tersangka didampingi dua kuasa hukumnya masing-masing.
Warsit didampingi kuasa hukum yang juga menangani kasusnya yang pertama, Sumarso SH. Sedangkan Sukarno didampingi Muharsoko SH dan rekan dari Kantor Pengacara fortauna Semarang, begitu juga Erna.
Sekitar pukul 14.00, mobil yang membawa para tersangka masuk ke halaman Rutan Blora. Yang keluar pertama Warsit yang duduk di jok depan. Dengan dikawal petugas kejari dia kemudian masuk gerbang rutan. Begitu juga dengan Sukarno dan Erna. Tiga tersangka ini kemudian duduk di ruang tunggu pembesuk tahanan, menunggu proses administrasi selesai.
Warsit terlihat tegar. Begitu juga Sukarno. Bahkan, saat menyadari sejumlah wartawan datang, Warsit segera berdiri menuju pintu ruang tunggu itu. ''Ayo, tidak apa-apa, silakan ambil (fotonya),'' ujar dia sambil menyalami wartawan SR yang paling dulu.
Sedangkan Erna terlihat shock. Dia hanya terdiam di kursi tunggu pengunjung rutan dengan didampingi keluarganya. Mata perempuan ini memerah seperti menahan tangis. Saat disalami orang-orang yang mengunjungi dia juga tak banyak kata.
Sekitar pukul 14.25 WIB, Sekretaris Daerah (Sekda) Blora Ir.Bambang Sulistya MMA, Umartono SH dan unsure muspida lain mengunjungi mereka. (Roes)


Fokus Samping
Sumarso SH
Tidak menyangka ditahan
Blora, Suara Rakyat.-
Penahanan Warsit dan kawan ternyata tidak diduga sebelumnya para pengacara tersangka masing-masing
Sampai pukul 13.00, belum ada tanda-tanda tiga tersangka itu akan ditahan. Bahkan, Sumarno, pengacara Warsit, dan Muharsuko, pengacara Sukarno, saat ditanya begitu keduanya keluar ruangan mengatakan belum tahu apakah kliennya akan ditahan atau tidak.
“Kami harap klien kami tidak ditahan, karena mestinya bukan hanya Pak Warsit. Dewan kan banyak,'' ujar Sumarso waktu itu.
Namun, selang 45 menit kemudian, Sumarso mengontak wartawan dan menyatakan bahwa kliennya akan ditahan. Ternyata benar. Sore itu di halaman depan kantor kejari sudah parkir mobil Kijang biru K 88 E serta beberapa petugas kejaksaan. Pintu mobil itu dibiarkan terbuka. Sedangkan sopir kendaraan sudah siap di belakang kemudi.
Saat di LP ketika dikonfirmasi lagi Sumarso mengatakan, pihaknya berencana mengajukan penangguhan penahanan kliennya. Pihaknya ingin agar perkara ini segera diajukan ke meja pengadilan seumpama upaya tersebut gagal.
Sumarso mengaku yakin kliennya tidak bersalah sebab saat menentukan alokasi dana tunjangan jabatan di pos anggaran DPRD Blora 2004 Warsit tidak sendirian, tapi bersama TimPanitia Anggaran (Panggar) DPRD dan tim anggaran dari pihak eksekutif. ”Kami ingin agar kasus ini segera dibawa ke pengadilan, Nanti akan terbukti kalau klien kami tidak bersalah,” tegas Sumarso. (Roes)




Tri Joko SH
Penahanan Warsit dkk bisa 60 Hari
Blora, Suara Rakyat.-
''Ya, tiga tersangka hari ini resmi kami tahan untuk proses penyidikan,'' ujar Kajari Blora Rubiyanti melalui Kasi Intelijen Tri Joko SH saat ditemui di Rutan Blora.
Penahanan tiga tersangka itu, lanjut Tri Joko, akan dilakukan selama 20 hari. Namun, kalau diperlukan, pada tahap penuntutan kejari punya kewenangan memperpanjang penahanan 40 hari lagi. Dengan demikian, mulai penyidikan sampai penuntutan tersangka bisa ditahan selama 60 hari.
'Itu (penahanan 60 hari, Red) sekaligus batas waktu kasus segera dilimpahkan ke pengadilan,'' jelasnya.
Alasan penahanan ketiga tersangka, sesuai KUHAP, ada tiga. Yakni, para tersangka dikhawatirkan melarikan diri, menghilangkan barang bukti, dan mengulangi perbuatannya. Selain itu, enahanan dimaksudkan untuk memudahkan proses penyidikan.
Selain tiga tersangka, lanjut Tri Joko, kejari menerima pelimpahan barang bukti berupa uang Rp 1,88 miliar. Uang ini adalah pengembalian dari sejumlah anggota dewan yang menerima dana tunjangan jabatan pada tahun anggaran 2004. Karena uang BB itu disimpan di rekening khusus oleh penyidik polres, maka,dilakukan pengalihandari penyidik Polres ke penyidik kejaksaan. (Roes)


Komentar Masyarakat

HM.Hartomi Wibowo SE -Ketua DPC PDIP Blora
Keputusan penahanan warsit belum final, belum melalui proses persidangan di PN. Saya mengintruksikan semua Kader dan simpatisan untuk tenang dan menghormati supremasi hukum.

Amin Faried ST – Direktur LSM BCC
Kami berharap agar Pak Warsit, pak Karno dan Mbak Erna menjalani proses yang berlaku dan menghormati proses hukum yang berjalan. Pihak yang berwenag harus serius dalam menangani kasus ini. Jangan sampai masyarakat pesismis terhadap penyelesaiannya.

Drs. Suryanto - Kakan Pol PP Kesbanglinmas
Kami merasa kasihan pada mereka, karena semua yang dilakukannya walau tidak keseluruhan adalah demi rakyat. Apalagi pada upacara 17 Agustus 2008 puncak peringatan HUT RI, Pak Warsit bertugas membacakan pembukaan UUD 1945 dengan begitu tegasnya. Kami harap Rakyat Blora juga ikut membelanya.

Ateng Sutarno Amd – Direktur LSM Wong Cilik
Keputusan kejaksaan terkait penahan Warsit dkk adalah hal biasa dalam kasus seperti ini mereka wajar melakukan itu. Yang luar biasa adalahkebetulan yang ditahan adalah pak Warsit, yang dianggap rakyat Blora punya power yang hebat. Disamping ketua DPRD, dia juga unsur Mupida. Kami rakyat Blora juga turut prihatin, dan ini sebagai pembelajaranpejabat lain yang berwenang dalam penggunaan anggaran publik.















3 Caleg Wanita satu kelurahan Siap Bersaing
Blora Suara Rakyat.-
Mungkin inilah yang patut dicatat, dalam pentas Pemilu Legislatif (Pileg) yang akan digelar tahun 2009 mendatang, dimana dalam satu kelurahan yakni Kedungjenar Blora, terdapat 3 caleg wanita dari 3 partai berbeda. Hebatnya lagi ketiga caleg tersebut tergabung dalam satu daerah pemilihan (dapil) yakni dapil I dan rumahnya saling berdekatan.
Ketiga caleg wanita tersebut yakni Dra Dwi Astutik Muryo dari PDIP no urut 4, Sri Murtini Djoko Prasetyo caleg no urut 8 dari Partai Golkar dan Indah Arianto dari Partai Hanura.
Saat Dwi Astutik (PDIP) ditemui dikediamanya kepada SR mengatakan dirinya siap lahir batin untuk bersaing rebut kursi dewan pada pileg mendatang. Keyakinan Wakil ketua bidang kewanitaan PDIP ini optimis pemilih wanita akan memilih caleg wanita.
“Saya yakin ibarat pepatah Kodok njero bathok, wong wedok milih wong wedok, tetap akan terbukti nantinya”, kata Astutik.
Lain lagi kata Sri Murtini caleg Partai Golkar, yang lebih optimis kerja partainya, disamping itu jaringan ibu-ibu PKK yang selama ini digelutinya juga akan mendukungnya.
“Saya optimis disamping mesin partai Golkar yang sudah bergerak mantap, Saya juga akan menggunakan jaringan ibu-ibu PKK yang selama ini saya gelutinya”, jelas Sri yang juga istri Lurah Kedung Jenar Blora.
Sementara Indah Arianto sampai saat berita ini ditulis belum berhasil ditemui, dimungkinkan kesibukanya sebagai wiraswastawan.(Roes)





Dari Redaksi
Opo wis Merdeka Tenan.......?
Minggu, 17 Agustus 2008 lalu adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa ini. Karena pada tanggal dan bulan itu 63 tahun silam, negeri ini dinyatakan merdeka dari penjajahan bangsa asing setelah dwitunggal Soekarno-Hatta mengumandangkan Proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Itulah momen terbesar bagi titik awal perjalanan RI hingga sekarang. Kita tahu, para bapak pendiri negeri ini berjuang dengan segenap jiwa dan raganya untuk mewujudkan kemerdekaan negeri ini.
Sejak awal, founding fathers juga telah bersepakat tentang ke mana arah dan tujuan Negara Indonesia ini dibawa. Seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 45, yaitu ”…membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”
Sekarang bila kita tarik pada judul yang ditulis p
enulis “Opo wis Merdeka Tenan” kita harus meninjau dari dua sudut pandang.
Sudut pandang pertama, setelah 63 tahun merdeka, apakah tujuan kemerdekaan itu sudah tercapai? Sudahkan bangsa ini benar-benar telah merdeka? Jika yang dimaksud adalah merdeka dari realitas penjajahan bangsa asing seperti ketika Indonesia diduduki ole
h Belanda atau Jepang, jawabannya tentu, ”Ya… kita sudah merdeka.”
Akan tetapi bila dari Sudut pandang kedua yakni jika yang dimaksud kemerdekaan bangsa adalah tindak lanjut dari Proklamasi seperti yang dikonsep para pahlawan kemerdekaan kita.”…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…” maka kita sesungguhnya belum sepenuhnya merdeka.
Di usia yang Ke-63 tahun Kemerdekaan RI ini masih begitu banyak rakyat yang belum terlindungi hak-hak sosial maupun hak-hak politiknya. Masih begitu banyak rakyat negeri ini yang belum sejahtera dan cerdas. Kebodohan, kemiskinan dan pengangguran sebagai salah satu tolok ukur kemerdekaan bangsa ternyata masih menjadi masalah utama bangsa kita.
Sekalipun demikian, kita patut bersyukur bahwa dalam perjalanan bangsa ini telah begitu banyak perubahan yang terus dilakukan. Setidaknya, semenjak reformasi bergulir 10 tahun silam, arah dan gerak demokrasi pemerintahan kita sudah jauh lebih baik. Kebebasan mengemukakan pendapat, kemerdekaan berkumpul dan terbebasnya rakyat dari rasa takut dari penguasa, sekarang ini telah nyata tercipta.
Yang diperlukan kini tinggal kesungguhan para pemimpin dan calon pemimpin kita untuk benar-benar kembali ke arah tujuan dibentuknya Negara Indonesia oleh para pendiri bangsa ini. Semoga pada Pemilu 2009 mendatang kita mendapatkan pemimpin yang cerdas, benar-benar mau dan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
Bangkitlah Bangsaku, Dirgahayu Indonesia-ku.
(Penulis : Agung Budi Rustanto, Drs.Ec. – Redaktur)









Penutupan Turnamen Bola Voli Sitirejo Merdeka Cup V Tahun 2008
KUNDURAN DAN BALUN, SANG JUARA!


Blora, Suara Rakyat,-
Tim Putra Kunduran dan Tim Putri Balun (Cepu) berhasil menjadi yang terbaik pada Turnamen Bola Voli Sitirejo Merdeka Cup V yang berakhir Jumat (15/8) lalu. Pada partai final, Kunduran yang disponsori Tabloid Suara Rakyat dan Blora Crisis Center (BCC) berhasil mengalahkan Mlangsen dengan angak 3-0. Sedangkan tim putri Balun membekap Biting (Sambong) dengan skor 3-1.
Partai final antara Kunduran kontra Mlangsen seakan menjadi antiklimaks pada turnamen ini, sebab pertandingan ini justru tidak begitu menarik. Hal ini terjadi karena partai ini dengan cukup mudah dimenangkan Kunduran. Pertandingan paling menegangkan justru terjadi di semifinal tatkala Kunduran menghempaskan Todanan dengan skor 3-2. Pada perebutan juara tiga Todanan berhasil mengalahkan Bogorejo dengan angka 3-0.
Dengan kemenangan ini Tim Voli Kunduran berhasil meraih hadiah sebesar Rp 7 juta dan TV 29 inch, piala bergilir dan piala tetap. Hadiah berupa uang dan piala tetap diserahkan oleh Drs H Sutikno M.Si selaku penyandang dana kegiatan kepada official tim Kunduran Siswanto yang juga Pemimpin Redaksi Tabloid Suiara Rakyat.

Piala tetap diserahkan Drs H Sutikno M.Si kepada Camat Kunduran Supriyono yang didampingi Kapolsek Kunduran AKP Supriyo dan Danramil Kunduran Kapten Sunarto, pelatih Bambang Prihantoro, asisten pelatih Koh Yang, dan trainer Sukari.
Pelatih Kunduran Bambang Prihantoro menyatakan timnya unggul materi sehingga dia hanya menekankan agar anak asuhnya bermain tenang. Strategi ini karena dengan bermain tenang timnya mampu mengendalikan permainan sejak set pertama. “Materi pemain Kunduran unggul, kita hanya menekankan agar mental pemain jangan jatuh di tengah tekanan suporter lawan,” paparnya.
Salah satu pemain kunci Kunduran Sumarno menyatakan hasil ini adalah buah dari kedisiplinan saat latihan. Tanpa adanya kedisplinan dan kekompakan tim tidak mungkin timnya berhasil mendapatkan gelar yang terbaik.
Pria yang sehari-hari bekerja di koperasi tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung Kunduran bisa meraih juara. “Terima kasih kepada Pak Camat, Kapolsek, Danramil, Lurah Kunduran, Tabloid Suara Rakyat, Bambang Wijanarko, dan seluruh suporter setia mendukung sampai final,” ungkap pria yang juga mantan kiper PS Kunduran itu. (Tim/Adv)


















4 komentar:

Anto-Medan-alumnus 1989 mengatakan...

Salam kangen Blora
Redaksi yang terhormat
tamplan blogermu cukup baik, kami yang disini pun cukup bangga ATASe TABLOID LOKAL sudah punya situs. semoga Inovasi anda sebagai sejaran pertama di Blora sebagi tabloid lokal pertama di kota kelahiranku yang punya website.
"Anto" salam buat temen alumni 1989 SMASA BLORA

BUPATI BLORA KE 25 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
FinancialAdvice@cybvmi.com mengatakan...

View web version here or unsubscribe from this mailing here.

Like many working mothers, you may feel like there aren’t enough hours in the day to do it all. That’s why thousands of women like you have taken the first step to success on Degrees For Working Moms

thank's yours Blog is good

It’s the one-stop resource designed for busy women who have to make the most of their time today, and want to be prepared for the job market of tomorrow.

You don’t have to be a Super Mom to take care of your family and your future. Just be a Smart Mom, and explore Degrees For Working Moms today!

Win Win mengatakan...

Kembangkan terus web-mu jangan kalah dengan mingguan yang lain. Dan selamat anda yang pertama membuka era kemajuan tehnologi internet tabloid lokal di Blora