tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Jumat, 30 Oktober 2009

SR edisi 79 - LINTAS KECAMATAN


JEMBATAN RUSAK BAWA KORBAN


JEPON, SR - Sarana jembatan akses jalan dari desa gawenan menuju Kecamatan Bogorejo kini mengalami rusak berat, dan jalan tersebut sudah menelan korban sebanyak empat orang berkendara sepeda motor. Pasalnya ketika mereka sedang melewati jalan tersebut roda kendaraan terperosok masuk kedalam lobang yang ada di tengah-tengah jembatan.


Dengan adanya kerusakan jembatan tersebut, masyarakat mulai jadi resah karena setia mereka hendak melewati  takut akan jatuh atau terperosok apalagi kalau malam hari di jembatan tersebut sangat gelap.


“Jembatan ini sangat berbahaya sekali karena sudah banyak lubangnya dan harus segera dibenahi” terang tokoh masyarakat Desa Tempelmahbang Abdul Mukkhid saat ditemui SR, Sabtu (24/10). 

BERLUBANG: Abdul Mukhid sedang menunjukkan lubang yang ada di jembatan. (Foto: Nh/SR)


Selain itu Mukhid juga menjelaskan bahwa jembatan tersebut juga sering dilewati truk dan alat berat pertambangan dari sub kontraktor PT. Pertamina. (Nh)



Kekeringan Merata di Blora

 

NGAWEN, BLORA- Mesti telah beberapa kalai turun hujan, kekeringan belum beranjak dari bumi kabupaten Blora. Akibatnya, tak sedikit warga yang mengeluhkan sulitnya memperoleh air bersih. Jangankan untuk masak dan minum, air bersih untuk mandi dan kebutuhan rumah tangga lainnya pun sulit diperoleh.

   

Saat SR memantau langsung di Sarimulyo Ngawen salah satunya, dan setidaknya masih ada ratusan desa di 16 kecamatan di Kabupaten Blora yang kesulitan memperoleh air bersih. Mereka sebagain besar warga di Blora juga mengeluhkan hal serupa.

   

''Memang sudah sekitar tiga kali turun hujan, tapi sumur dan sumber air di sini masih kering,'' kata Jasmin warga Pudak Sarimulyo Ngawen.

   

Terpisah, Kepala Dinas Nakertransos Waluyo mengatakan, droping air bersih masih terus dilakukan. Bahkan, armada truk tangki air milik Pemkab Blora juga rutin melakukan droping air ke desa-desa.

 

''Setiap hari, kami minimal droping 4 truk tangki air keluar masuk desa-desa,'' ujar dia Kamis (22/10) saat ditemui diruang kerjanya.

   

Data Pemkab Blora menyebutkan, terdapat sekitar 198 dari 295 kelurahan dan desa di Blora yang mengalami kekurangan air bersih. Puluhan embung sudah dibangun, namun kenyataannya belum banyak membantu warga.

   KERING ; Sungai diwilayah Ngawen tampak kering kerontang, yang biasanya digunakan pengairan sawahnya, saat ini sering dipakai main anak-anak.(Foto:Roes/SR)


Sementara Camat Ngawen Hariyanto ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa beberapa wilayahnya rutin dikirm bantuan air bersih dari Pemkab.

 

Untuk itu dirinya meminta warga agar menggunakan air bersih tersebut seefisien mungkin. (Roes)




Hujan Semalam

Pasar Kunduran Kebanjiran

 

KUNDURAN, SR - Hujan deras yang melanda sebagian kecamatan di Kabupaten Blora, Kamis (22/10) malam, membuat sejumlah kota kecamatan terendam banjir untuk beberapa saat. Yang paling parah terjadi di Pasar Kecamatan Kunduran.

 

Akibatnya, pemilik toko yang terkena banjir dibuat pusing dan segera menyelamatkan beberapa barang dagangannya agar tidak terendam air. Selain toko, sejumlah rumah warga juga ikut terendam.

 

Beberapa pemilik toko mengatakan, baru kali ini pasar dilanda bajir, sebelumnya tidak pernah terjadi, meskipun hujan deras. ”Baru kali ini, banjir terjadi biasanya tidak sampai merendam dan masuk di emperan toko-toko,” ungkap Suraji salah seorang pemilik toko yang sibuk menyelamatkan dagangannya, Kamis (22/10) malam.

 

Menurut beberapa warga, hujan malam itu memang sangat deras sekitar satu jam lebih, disertai dengan angin yang kencang.  Sehingga membuat selokan yang ada di kanan kiri jalan tidak dapat menampung air, sehingga meluber mengenangi jalan dan rumah serta toko warga.

 

Bahkan beberapa kendaraan yang lewat banyak yang macet karena terkena genangan air yang ada di jalan, sehingga membuat jalanan sedikit macet dan tersendat. (Gie)



Sijago Merah Kembali Libas Dua Rumah Warga

 

JEPON, SR - Kebakaran rumah kembali terjadi di Blora, kali ini menimpa dua rumah milik Ibu Samirah (65) warga RT 4/RW 6, Lingkungan Kidangan Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Blora. Jum'at (16/10) sekitar pukul 09.45 WIB.

 

Menurut keterangan dari beberapa warga, bahwa rumah tersebut dilalap si jago merah sekitar pukul 09.45, saat itu rumah memang dalam kondisi sepi, hanya korban yang ada dirumah. Tiba-tiba ada api yang berasal dari dapur korban lalu cepat menyebar hingga bangunan yang ada didepannya.

 

"Api dari belakang rumah mas, karena anginya yang kencang api cepat merambat dibagian rumah lainnya yang disewakan kepada orang," ungkap Raju (37) tetangga korban yang tinggal persis di samping rumah korban.

 

Karena cuaca yang panas dan angin kencang, dua mobil pemadam kebakaran yang datang tidak mampu menyelamat dua rumah korban. Hanya bagian depan yang masih tersisa, namun itupun hanya tinggal sebagian, karena dinding terbuat dari tembok, sementara rumah bagian belakang yang terbuat dari kayu ludes rata dengan tanah.

 

Dari pantuan langsung SR di lokasi, beberapa warga nampak sibuk membantu memadamkan api yang memang masih menyala dengan mencari air ataupun menurunkan genting.Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, beberapa barang yang masih bisa diselamatkan, terlihat berserakan di jalan, termasuk sapi milik korban. Kerugian ditaksir sekitar ratusan juta rupiah.

 

Kapolsek Jepon AKP Sugiharto membenarkan kalau api berasal dari dapur korban. Menurut dia sumber api berasal dari tungku masak korban yang berada di dapur dan dekat dengan jerami, saat itu korban memasak dengan kayu.

 

"Korban saat itu sedang memasak pakai kayu bakar, karena berdekatan dengan jerami, api langsung menjalar," kata AKP  Sugiharto saat berada di lokasi kebakaran. Dia berharap agar saat musim kemarau seperti saat ini, harus hati-hati saat menyalakan api di dalam atau di luar rumah, terutama yang berdekatan dengan jerami atau lainnya yang mudah terbakar.

 

"Masyarakat harus lebih hati-hati saja, soalnya cuaca sangat panas sehingga rawan terjadi kebakaran," pesannya. (Gie)




Programkan Bangun Tiga SMK Baru

 

BLORA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, akan berupaya untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pendidikan khususnya untuk pendidikan tingkat atas seperti SMA dan SMK.

 

Dalam pra uji public yang dilakukan, Disdik akan melakukan pembangunan tiga unit sekolah baru untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di daerah yang belum didirikan sekolah atas.

 

“Saat ini minta anak untuk melanjutkan di sekolah kejuruan semakin meningkat, sehingga perlu dibangun sekolah baru, agar bisa menampung mereka, khususnya di kecamatan yang belum ada sekolah,” kata Kabid Pendidikan Menengah Dikdas Blora Hariyadi, Jum’at (23/10).

 

Menurutnya, saat ini perbandingan jumlah murid SMA dan SMK lebih banyak SMK, bahkan dia mentargetkan untuk 2015 perbandingan siswanya 70:30.  (Gie)

Tidak ada komentar: