tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Sabtu, 31 Oktober 2009

SR edisi 79 - POLITIK HUKUM

Dwi Astutik Siap Maju CABUP

 

BLORA, SR- Hampir semua Partai sudah memunculkan nama Cabup dan Cawabupnya, yang akan diusung pada Pilkada Blora mendatang. Seperti Golkar sudah memunculkan nama Yudhi Sancoyo dan Hestu Subagyo dan Demokrat mengusung Joko Nugroho dan Bambang Susilo.

   

Namun tidak hal-nya PDIP yang sampai saat ini belum memunculkan nama cabup dan cawabupnya. Ada indikasi PDIP akan memunculkan calon dari DPC Blora sendiri.

   

Beberapa nama muncul menjadi wacana dikalangan kader PDIP yang akan maju sebagi cabup. Dua nama yang menguat akan maju sebagai Cabup mendatang yakni HM Dasum dan Dwi Astutik.

   

Ketika ditemui Dwi Astutik kepada SR membenarkan, bahwa dirinya sudah siap maju sebagai bancabup melalui partai PDIP. “Saya sudah mempersiapkan dokumen untuk mendaftar sebagai Cabup dan akan saya masukan saat dibukanya pendaftaran di PDIP,” kata Tutik.

   

Dia juga mengungkapkan keinginannya mendaftar sebagi Cabup pada partai berlambang Banteng moncong putih, semata-mata demi memenuhi keinginan pendukungnya.

 

“Banyak yang mendukung saya maju sebagai cabup, khususnya kaum wanita, Mengingat peluang wanita memenangkan pilkada mendatang lebih besar,” jelas Tutik yang juga ketua Fraksi PDIP DPRD Blora..

   

Keyakinannya tersebut dilandasi dengan banyaknya jumlah pemilih wanita disamping suasana Blora yang menginginkan perubahan. “Bahkan beberapa pengusaha asal Blora yang sukses di kota besar sudah ada yang siap mendanainya,” tandasnya.(Roes)



Terkait Pecalonan Joko Nugroho

Wacana mundurnya Hestu Jadi Pembicaraan

 

CEPU, SR- Deklarasi yang diumumkan partai Demokrat Blora pekan lalu di Kunduran, dengan memunculkan nama Joko Nugroho (Koko) sebagai Cabup Demokrat, mulai memunculkan bebagai macam di wilayah kecamatan Cepu.

     

Bahkan yang santer menjadi obrolan masyarakat Cepu adalah mundurnya Cawabup Hestu Subagyo yang akan digandeng Yudhi Sancoyo pada pilkada yang akan dilakukan Juni 2010 mendatang.

     

Seperti beberapa orang yang ditemui di Tambakromo, mengatakan bahwa rasa kefanatikan masyarakat cepu sangat tinggi. Sehingga bila ada calon dari Cepu maka mereka akan menentukan pilihanya pada calonnya sendiri.

 

“Karena di Cepu saat ini ada dua kandidat yakni pak Koko (Joko Nugroho) sebagai Cabup Demokrat dan pak Hestu cawabup Golkar, tentunya akan memilih pak Koko. Dan saya yakin pak Hestu akan mundur,” Suntoro diamini 4 orang rekannya.

     

Alasannya menurut Suntoro adalah antara Joko Nugroho dan Hestu Subagyo adalah mereka masih ada hubungan pertemanan akrab. “Bahkan saya dengar mereka ada hubungan famili,” jelasnya.

     

Lain halnya dengan Lilik warga Balun yang mengungkapkan bahwa nama Joko Nugroho lebih popular di Cepu bila dibanding Hestu Subagyo. “hamper semua masyarakat Cepu khususnya, mengenal pak Koko. Sedang nama Hestu terdengar aneh ditelinga mereka, mungkin populeritasnya hanya sebatas lingkungan Pertamina saja,” kata Lilik yang didampingi 3 orang kawannya.

     

Untuk itulah dirinya ingin memberika masukan bagi para kandidat beberapa nama yang Populer di Cepu. “H Setiadji seorang Pengusaha sukses Cepu dan dr Sadiman lebih popular dimata mereka,”ungkapnya.

     

Dari data SR H Setiadji disamping dikenal dikalangan masyarakat, juga mempunyai jaringan yang kuat seperti Gapensi, Kadin, Ardin dan Koperasinya juga sudah mapan.

     

Sedang dr Sadiman dinilai masyarakat tingkat sosialnya cukup tinggi, disamping dari  segi finansialnya mendukung. “Kalau ada yang sakit dan tidak mampu pasti dia gratiskan, apalagi saat banjir dia selalu berikan bantuan langsung,” kata Krisyanto warga Ngelo.

     

Sementara di Sambong kedua nama calon dari Cepu terasa asing ditelinga mereka. Hal itu diungkapkan Samiran saat ditemui SR Jum’at (23/10).

 

“Kalaupun ada calon bupati dan calon wakilnya semoga saaja yang mau turun kebawah dan yang dikenal masyarakat sini,” ungkap warga Sambong ini.(Roes)

Tidak ada komentar: