tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Kamis, 07 Oktober 2010

SR Edisi 99 - TES SUMUR MINYAK BATAL

TES Sumur Minyak Blora dibatalkan Pertamina


BLORA SR - PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu, Jawa Tengah, membatalkan tes produksi sumur minyak North Kedungtuban (NKT-A) di Desa Bajo, Kecamatan Kedung Tuban, Blora, Jawa Tengah. Penyebabnya, warga menolak untuk dievakuasi.

Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Blora, Bakoh Santoso, di Blora, Selasa (5/10/2010), mengatakan, tes produksi rencananya berlangsung pada Senin (4/10), namun hingga kini masih ada warga yang belum mau dievakuasi dari daerah sekitar lokasi pengetesan. Menurut Bakoh, rencana PT Pertamina memicu kepanikan warga, apalagi sumur minyak tersebut pernah mengalami masalah yang merugikan permukiman warga.



“(Tapi) sebenarnya itu hanya kesalahpahaman. Begitu melihat Pertamina mendatangkan peralatan untuk persiapan evakuasi, warga panik dan menolak tes produksi tersebut,” katanya.

Dalam tes tersebut, rencananya warga sekitar akan diungsikan ke balai desa setempat. Warga sekitar yang menolak, kata Bakoh, belum paham dan membutuhkan informasi lebih banyak lagi karena selama sosialisasi hanya perwakilan yang datang, belum semua warga mendapatkan penjelasan.

Secara terpisah Kepala Polisi Sektor Kedungtuban, AKP Kompyang Surata, mengatakan rencana tes produksi itu dilakukan kemarin (4/10), tetapi sampai sekarang sebagian warga menolak dievakuasi. Padahal, di seputar sumur minyak tidak terjadi permasalahan. “Karena ada warga yang belum mau dievakuasi, jadi batal dilaksanakan,” katanya.

Ditangani Hati-hati

Sedangkan petugas Humas PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu, Taufik Riyadi, mengatakan bahwa hingga saat ini masih melakukan koordinasi dengan warga sekitar lokasi sumur minyak North Kedung Tuban (NKT-A) sehingga pelaksanaan tes produksi sementara dibatalkan. “Masih menunggu kesiapan warga untuk melakukan evakuasi karena ini objek vital yang harus ditangani dengan hati-hati,” ujarnya.

Ia membantah telah terjadi kebocoran gas atau masalah lain di sumur minyak tersebut. Sebab, katanya, jika terjadi kebocoran akan tampak aktivitas petugas di sumur tersebut, sedangkan dari kemarin hingga sekarang aktivitas di lokasi sumur masih terlihat normal seperti biasa.

Taufik menjelaskan, sambil menunggu kesepakatan dan memberikan penyuluhan kepada warga, saat ini PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu tetap melakukan persiapan tes produksi. Selain itu, mobilisasi peralatan merupakan prosedur yang harus dilakukan, seperti menyiapkan petugas medis, ambulans, dan transportasi untuk evakuasi.

Terkait rencana evakusai, ia menjelaskan bahwa PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu akan mengevakuasi sekitar 200 keluarga dari Desa Tanjung dan Bajo, yang lokasinya berdekatan dengan sumur NKT-A. “Tergantug arah angin, yang jelas kami melakukan persiapan dan yakin tidak akan terjadi apa-apa,” kata Taufik.(Roes)

Tidak ada komentar: