tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Selasa, 19 Oktober 2010

SRBlora edisi 99 - AWAS AIDS DI BLORA

Blora Berikan Pengawasan Khusus Penderita HIV/AIDS


BLORA, SR– Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terus melakukan pengawasan khusus kepada penderita penyakit HIV/AIDS di wilayah setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat, di Blora, Minggu, mengatakan, telah mencatat enam orang warga Blora terjangkit virus mematikan itu.

Dua di antara mereka, katanya, sudah meninggal dunia, sedangkan empat orang dinyatakan dalam pengawasan khusus.

“Sejak 2002, di Blora selalu ditemukan warga baru yang terjangkit penyakit mematikan tersebut, sekarang ini ada empat orang penderita dalam pengawasan Dinkes, di antaranya harus melakukan cek kesehatan, memberikan obat yang mampu meredakan penyakitnya, dan disarankan untuk menjaga kebersihan,” katanya. Ia mengatakan, upaya Dinkes untuk menekan jumlah warga yang terjangkit HIV/AIDS terus dilakukan.

Namun, katanya, berdasarkan laporan dan pengakuan warga yang terjangkit, bertambahnya penderita justru datang dari luar Blora.

“Sebelum sakit, mereka itu warga asli Blora yang merantau ke luar daerah, ketika sakit, mereka pulang ke Blora, sehingga kesimpulan kami, virus yang menyerangnya itu didapat dari luar Blora,” ujarnya. Untuk memastikan apakah seseorang terjangkit HIV/AIDS atau tidak, katanya, warga Blora disarankan memeriksakan diri ke klinik “voluntary clinik test” (VCT) di Rumah Sakit Dr. R. Soetijono Blora.

“Dari klinik itulah dapat diketahui bahwa seseorang itu terjangkit penyakit HIV/AIDS atau tidak, kalau misalnya terjangkit segera diberi pengarahan untuk pengobatan secara rutin,” katanya. Upaya lain yang dilakukan Dinkes, kata dia, melalui sosialisasi dan pencegahan.

Salah satunya, katanya, survei di sejumlah tempat seperti di rumah tahanan dan lokalisasi, dengan cara mengambil contoh darah dari mereka. “Untuk memastikan selanjutnya di tes di laboratorium,” katanya.

Menurut dia, fenomena penyakit mematikan tersebut seperti gunung es, karena yang muncul ke permukaan hanya ujungnya saja, sedangkan yang tidak muncul justru lebih banyak dan harus diwaspadai.

“Pemkab mengimbau kepada warga yang merantau keluar kota, agar menjaga kesehatan, jangan melakukan hubungan seks sembarangan dan tidak menggunakan peralatan yang habis digunakan oleh penderita HIV/AIDS,” tambah Edy.(Roes)

Tidak ada komentar: