tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Selasa, 16 Maret 2010

SR edisi 87 - CEPU - GROBOGAN


Dua Kecamatan Di Kab Blora

Tergenang Banjir Bandang

CEPU, SR - Blora Hujan yang Deras sekali terjadi di Kecamatan Sambong dan Kecamatan Cepu 13/02 lalu pukul 13.30 Wib sehingga terjadi luapan air dari titik anak sungai dari lokasi Kecamatan Sambong dan kecamatan Cepu sehingga terjadi banjir bandang yang menggenangi Desa Braboaan dan Desa Njanti Kecamatan Sambong.

Akan tetapi tidak separah yang ada dikacamatan Cepu yang hampir menyeluruh dipusaran jantung kotan dan istansi terkemuka tepatnya 5 istansi, yaitu ruas jalan di pertamina, AKAMIGAS-STEM, Dikelurahan Karangboyo, Kantor BP Migas Dikelurahan Ngelo Dan Kantor Kecamatan kantor KPH operhutani yang di tukbuntung lokasi di Kecamatan Cepu 2 sekolah 1 SD dan 1 SMP 4 Cepu tepatnya di desa mulyorejo dan 100 rumah penduduk serta 50 Toko dan Ruko dikecamatan Cepu seperti Indomart, Toko kayu , kerajinan hampir menyeluruh diStasiun kota Ngareng Kelurahan Cepu.



Akibatnya kemacetan panjang terjadi mulai jalan Stasiun Kota dan jalan taman Cepu yang mana kisaran air mencapai 70 Cm dan dilokasi ngareng sawahan RT.01 RW.01 Kelurahan Cepu ini berkisar 1 m sehingga 100 an rumah penduduk dikelurahan Cepu digenangi air, sebagian Kelurahan Balun kandangtoro, Kelurahan Ngelo dan sebagiaan dikelurahan Karanggboyo.


Ketika itu Dikonfirmasi,” ita salah satu warga Ngareng RT.2 RT.1 mengatakan bahwa air yang berwarna coklat becampur sampah ini tadi datangnya cepat sekali sehingga masuk kedalam rumah dan menggenanggi kampung lorong ini sehingga semua rumah disini tergenang air sampai 1meter oleh karna itu saya menggungsi ditempat saudara kami di desa Balun.


Memang bukan sekali ini banjir bandang dilokasi Kelurahan cepu khususnya di Ngareng , Sering orang kalau ngomong Stasiun kota mas ini hujan deras ya langsung tergenanggi semunya jalan maupun rumah tapi paling parah ya ini, ungkapnya.


Penyebab luapan air banjir ini yang dikarenakan titik anak sungai yan g dimentul menuju kesalurah bengawan solo agak tersumbat oleh banggunann baru sehingga adanya penyempitan ruas saluran yang mana banyakknya tekanan banggunnan yang baru hingga bangunan atau pondai saluran titik-titik anak sungai dari mentul menujuke titik sungai ngareng dan sampai depan titik sungai depan Migas terganjal, yang dikarenakan sampah juga banyak yang ngendap di aliran anak sungai tersebut (RED).


Bersamaan dengan itu Camat Cepu Purwadi ,S.Sos dilokasi banjir depan AKAMIGAS-STEM sendirian tidak ditemani rombongan Sedang mengamati banjir, Ia mengatakan bahwa proses lambatnya air ini karena pondasi titik-titik sungai yang lama ini sudah tergerus bangunan baru yang menyebabkan penyempitan pondasi aliran sungai sehingga air melober keruas jalan. Ungkapnya sambil mengamati lalu lalangnya pengguna jalan. Ia menambahkan salah stu alternatif yang paling tepat yaitu jika saluran air yang ada itu diperbesar dan sampah dibersihkan Akselerasi air bisa berjalan normal,” imbuhnya.

Dalam musibah banjir bandang ini tidak ada korban jiwa serta kerusakan berupa materi sehingga pukul 17.30 Wib jalan raya sudah normal kembali, akan tetapi yang diperkampungan beluh surut sampai pukul 20. 00 Wib warga sudah mulai selesai membersihkan rumahnya dan menata pekarangnnya kembali.(LK)




*Terkait Dugaan Korupsi Kades Karangasem

KEJARI TINDAK TEGAS KADES BERMASALAH


GROBOGAN, SR – Seperti dieberitakan edisi sebelumnya (85) bahwa Kepala Desa (Kades) Karangasem, Kecamatan Wirosari, Grobogan Kanto telah di laporkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwodadi karena di duga telah melakukan serangkaian tindak pidana korupsi dan penipuan terhadap warganya sendiri.

Merasa laporannya tak kunjung di tindak lanjuti, beberapa waktu lalu puluhan warga Desa Karang Asem menggruduk Kejari Purwodadi untuk menuntut kasus korupsi di desa Karang Asem segera di tindak lanjuti.

Dari puluhan warga yang datang akhirnya hanya empat orang saja yang di perbolehkan masuk. Kepala Kejari Marthen Sampea Palolo, SH melalui Kasintelnya Lilik Setyawan,SH yang menerima keluhan warga Karang Asem. Dari pertemuan tersebut pihak kejaksaan berjanji akan menindak lanjuti laporan warga. Setelah mendapat jawaban dari kejaksaan warga pun akhirnya pulang.

Sementara itu Kepala Kejaksaan melalui Kasintelnya saat di konfirmasi, mengatakan kalau kasus dugaan korupsi kades Karang Asem sudah di tindak lanjuti, hal ini di buktikan dengan cepatnya Kejaksaan memanggil dua perangkat desa yang di duga ikut dan tahu terkait persoalan tersebut.

Rencananya pekan depan akan memanggil lagi beberapa perangkat desa yang tahu dalam persoalan yang sama. ”Apabila nanti terbukti kami tidak segan-segan memproses Kades tersebut sesuai hukum yang berlaku,” ungkap Lilik Setyawan, SH kepada SR, pekan lalu.

Kades Krangganharjo Juga Dilaporkan Kejaksaan

Sementara itu, beberapa Kades juga mengalami nasib sama dengan Kades karangasem, kali ini menimpa Kades Krangganharjo, Kecamatan Toroh Mashuri, ST. Yang dilaporkan oleh LSM Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Kabupaten Grobogan kepada Kejari Purwodadi karena kasus Korupsi.

Saat di konfirmasi kebenaran laporan tersebut ke LPPNRI Grobogan, Kepala Divisi Humas LPPNRI Grobogan Antok mengatakan, benar pihaknya telah melaporkan Kades Krangganharjo kepada Kejari Purwodadi. Hal ini terkait beberapa indikasi kuat dugaan kasus korupsi yang di lakukan oleh Mashuri, ST.

Kemudian dia menyebutkan, inidikasi korupsi itu diantaranya anggaran pemeliharaan telepon kantor desa sebesar Rp 1,1 juta di duga fiktif. Karena selama ini telepon kantor tersebut tidak pernah aktif sebab tidak bisa di hubungi.

Yang kedua adalah anggaran pembangunan ruang Kades dan Sekdes sebesar Rp 80 juta di duga menyalahi aturan karena anggaran tersebut baru di laksanakan pada bulan Januari 2010, mestinya akhir bulan Desember 2009 harus sudah selesai karena anggaran tersebut masuk pada anggaran tahun 2009.

Yang ke tiga adalah perbaikan Jl.Sukoharjo menuju ke balai desa dengan anggaran sebesar Rp.32.865.002,- di duga tidak sesuai dengan RAB nya. Yang ke empat adalah perbaikan Jl.Barokah Nonang dengan anggaran sebesar Rp.15 juta yang dalam pengerjaannya di duga juga tidak sesuai dengan RABnya. Kemudian kelima pembangunan gedung PKK sebesar Rp.82.300.000,- tidak sesuai dengan RABnya.

”Terakhir perbaikan lapangan desa sebesar Rp.45 juta tidak di laksanakan mestinya akhir bulan Desember 2009 harus sudah selesa,” ujar Antok.

Selain itu satu lagi yakni bantuan group rebana dusun Glonggong dan dusun Sukoharjo sebesar Rp.3 juta tidak di laksanakan. ”Laporan tersebut sudah kami sampaikan ke Kejaksaan dengan tembusan Bupati , DPRD dan Irwasda,” jelasnya.

Ketika dikonfirmasi terkait laporan tersebut, Kades Krangganharjo Mashuri, ST mengatakan bahwa dugaan yang di sangkakan yakni terkait anggaran pemeliharaan telepon kantor desa sekarang sudah di alihkan ke ponsel pribadi karena telepon kantor desa tersebut rusak.

”Yang kedua saya mengakui keterlambatan pembangunan ruang kepala desa dan sekretaris desa. Namun yang lainnya sudah saya lakukan sesuai aturan yang berlaku,” ungkapnya.(@wang)

Tidak ada komentar: