tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Jumat, 29 Januari 2010

SRBLORA edisi 85 - POLITIK & HUKUM - POLLING CABUP & DANA MUSDA GOLKAR

Politik hukum


Popularitas Para Cabup Berimbang


BLORA, SR- Setelah 40 hari pooling Cabup Blora 2010 Senin (25/1), yang digulirkan website SR Blora, nampak persaingan cukup berimbang. Website SR yang berbentuk Blog yakni http://srblora.blogspot.com, setiap harinya tak kurang 50 orang yang mebuka situs tabloid asli Blora ini.

4 cabup teratas dari 9 cabup yang dimunculkan pada pooling ini, memiliki jumlah pemilih yang berbeda sedikit. Keempat para cabup menurut versi SR yakni Yudhi Sancoyo memperoleh 56 pemilih (33%), Sutikno (PGN) 47 (28%), Joko Nugroho/Koko 27 (16%) dan Abu Nafi 24 ( 14%) dari jumlah responden sebanyak 169 pemakai internet.


Sedang calon lainnya seperti Sunarto, HM Warsit dll memperoleh dukungan 9 orang (5%) dan Responden yang tidak memilih sebanyak 6 orang (4%).


Masa berakhirnya pooling akan ditutup secara otomatis saat minggu tenang jelang pilbup, atau tepatnya 31 Mei 2010 yang akan datang. (Roes)




Yudhi Terpilih Secara Aklamasi

Sutikno Bantah Terlibat Pendanaan Musda


BLORA,SR- Musda Partai Golkar Blora yang berlangsung Minggu (17/5) secara Aklamasi telah memilih Yudhi Sancoyo sebagai ketua DPD PG periode 2009-2015. Hal ini karena Haryono SD yang sebelumnya mencalonkan diri, kali ini bersikap diam untuk memantau dengan alasan demi keutuhan partainya.


Namun demikian bila kita kembali seminggu sebelumnya, aksi dukung-mendukung mewarnai perebutan ketua partai berlambang pohon beringin kabupaten Blora.


Saat itu dua kubu yang bersaing yakni kubu Yudhi Sancoyo dan kubu Haryono saling mengklaim di dukungan PK (Pengurus Kecamatan) PG, sehingga suasana nampak memanas.


Akibat suasana panas inilah dinilai beberapa orang kalangan partai Golkar Blora, akan berdampak kurang baik untuk partainya. Untuk itulah ketua Panitia Musda Indarjo menghentikan musda untuk ditunda pelaksanaanya.


Penundaan tersebut yang memunculkan wacana berbagai macam, terutama keterlibatan orang lain yang mendanai Haryono untuk maju bersaing dengan incumbent Yudhi Sancoyo.


Beberapa nama muncul dalam wacana itu diantaranya Sutikno (PGN) yang diduga kuat penyandang dana kubu Haryono.


Tuduhan inilah yang membuat Sutikno yang juga mantan dirut PGN ini agak kecewa terhadap wacana yang berkembang di Blora ini.


Menurut cah Blora yang sukses di Jakarta ini, apa yang dikatakan dan ditiupkan, dirinya terlibat pendanaan dalam musda Golkar adalah tidak benar.


“Tidak benar kalau saya ngasih uang politik ke PK untuk mendukung seseorang,” kata Sutikno.


Dirinya menganggap siapapun orang Blora yang datang di kantornya ataupun di rumahnya adalah sehabat. Sehingga siapapun yang datang kepadanya di Jakarta, dia mengaku diberi sangu.


“Semua teman-teman Blora yang ke Jakarta dan ketemu, pasti saya sangoni tidak pandang bulu dari yang miskin sampai yang kaya, dari rakyat jelata sampai bupati. Itu kebiasaan saya karena prinsip saya rejeki harus dibagi-bagi,” tegas Sutikno.(Roes)

Tidak ada komentar: