tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Jumat, 18 September 2009

SR edisi 77 - SEMARANG-GROBOGAN-REMBANG


Ketua DPRD Dimosi Tidak Percaya


SEMARANG- Ketua DPRD Sementara Kota Semarang Rudi Nurrahmat mendapat mosi tida percaya dari anggota dewan lainnya. Mereka kecewa dengan gaya kepemimpinan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Semarang itu yang lamban, tidak cekatan dan selalu berubah-ubah dalam menentukan kebijakan.


Dalam rapat seperti pembasahan tata tertib dewan, Rudi dinilai membuat pembahasan mejadi lamban. Dibandingkan DPRD Jateng yang pelantikannnya lebih telat, tata tertib dewan hampir selelsai dibahas. Namun di DPRD Kota sampai saat ini baru merampungkan 35 pasal dari rencana 75 pasal.


"Rapat yang dipimpin pak Rudi sering berjalan lamban dan sering berubah-ubah dalam mengambil keputusan, sehingga sering muncul interupsi," kata salah seorang anggota dewan yang enggan dikorankan. Mosi tidak percaya ini tengah digodok oleh sejumlah anggota dewan yang kecewa dengan Rudi Nurahmat.


Menanggapi hal ini, Sekretaris Fraksi PDIP Kota Semarang Supriyadi SSos menegaskan dirinya sebenanrnya menghormati aturan yang menempatkan pemenang pemilu sebagai ketua dewan.


Namun menurutnya, sebagai partai pemenang pemilu, Partai Demokrat hendaknya menempatkan kader terbaik yang memiliki kemampuan dalam memimpin dewan serta dapat merangkul semua kalangan yang ada. "DPRD kan lembaga politik yang terdiri dari berbagai parpol, hendaknya pimpinan tertinggi mampu merangkul semua kelompok," katanya.


Selain itu, menurutnya sosok ketua harus bebas dari konflik baik di internal partainya maupun dengan pihak lain. Lembaga politik seperti DPRD, katanya tidak bisa dilepaskan dari konflik kepentingan, makanya ketua yang terpilih nanti harusnya memiliki potensi konflik paling kecil.


Supriyadi menambahkan ketua dewan yang bakal ditetapkan nanti juga bisa diterima semua kalangan sehingga dalam melaksanakan tugas nanti akan lebih mudah. Kalau pemimpin dewan orang yang sulit diterima, yang bakal menjadi korban adalah lembaga dewan sendiri.


"Silahkan partai pemenang pemilu menentukan siapa figur terbaik yang bakal diajukan sebagai ketua dewan, yang penting bisa merangkul semua kalangan dan diterima dengan baik," tandasnya.


Ketua FPAN DPRD Kota Agung Purno Sarjono juga berharap agar ketua dewan ke depan memiliki kemampuan sumber daya manusia yang mumpuni serta dapat diterima oleh semua kalangan. Sebagai anggota dewan, Agung tentu berharap agar figur ketua bisa menjadi contoh bagi anggota dewan yang lain.


"Tentu harus memiliki intregitas, kemampuan dan kapabilitas yang memadai, ini lembaga yang terhormat," tandas Agung.


Hal yang tidak jauh beda juga disampaikan ketua FPDIP DPRD Kota Semarang Bambang Sutrisno SE. Menurutnya, FPDIP menerima aturan tentang calon ketua dewan berasal dari partai pemenang pemilu.


"Kami terima aturan partai pemenang pemilu sebagai ketua dewan, karena itu sudah menjadi kesepakatan bersama, namun kami berharap agar partai pemenang pemilu mengirimkan kader terbaik menjadi ketua dewan," kata Bambang.


Wakil rakyat asal Semarang Utara ini menilai seorang pemimpin lembaga dewan, tentu merupakan kader yang terbaik dari partai tersebut. "Saya berharap figur ketua dewan nanti memiliki kemampuan dan intregitas yang memadai," tandasnya. (rs/roes)




FLP Pertanyakan Mutu Anggota DPRD


GROBOGAN, SR - Setelah menjadi sorotan publik terkait nglencernya DPRD Grobogan ke Jakarta, kini sebulan sudah pelantikan anggota DPRD yang baru. Namun sampai berita ini diturunkan belum juga terbentuk satupun alat kelengkapan dewan. Sebab kinerja dewan sebagai tolak ukur bagi kelangsungan lima tahun kedepan di bidang kelegislatifan.


Karena sejak itu 50 anggota Dewan yang baru mulai mengemban amanah selaku wakil rakyat. Dengan penerapan suara terbanyak dalam ajang demokrasi Pemilu 9 April 2009, maka 50 orang yang dilantik tentu memiliki basis masa. Itu bisa dilihat dari perolehan suara melalui pemilu. Mereka bukan terpilih berdasarkan nomor urut, melainkan berdasarkan perolehan suara dari orang per orang.


Dari sisi kuantitas, mungkin sudah cukup terbukti bahwa untuk terpilih menjadi bagian dari 50 anggota Dewan benar-benar harus mengantongi suara pemilih yang riil. Namun bagaimana dari sisi kualitasnya? Sudah bermutukah 50 anggota Dewan periode ini? Akankah lebih berbobot, lebih kritis, lebih memahami fungsinya sebagai legislator, dan lebih bisa merealisasikan amanat rakyat?


Pujo Pujiono, SH direktur LSM Madani yang juga sekjend FLP Kabupaten Grobogan merasa pesimis dengan melihat latar belakang sumber daya manusia (SDM) sebagian anggota Dewan yang baru tersebut.


Menurut prediksi dia, tidak lebih dari 10% yang benar-benar memiliki kualitas untuk melaksanakan fungsi legislator. Seperti diketahui, fungsi anggota Dewan adalah legislasi, pengawasan dan penyusun anggaran.


Menurut dia, pengetahuan fungsi DPRD seharusnya sudah didapat dan sudah matang sebelum tanggal pelantikan. Baik secara Otodidak maupun dalam suatu kegiatan pembekalan. Dia berpendapat, jangan berdalih setelah dilantik baru akan belajar atau mencari bekal.


Jadi, idealnya, setelah dilantik, anggota Dewan baru sudah merupakan sosok yang siap secara mutu untuk melaksanakan fungsi legislative,” ungkap Pujo.


Selain itu, sosok anggota Dewan yang memiliki kredibilitas, kapabilitas dan akuntabilitas yang tinggi serta bertanggung jawab. Dengan demikian, harapan untuk memiliki 50 anggota Dewan yang bermutu secara merata bakal terwujud. (@wang)



Istri Sukawi Gerilya PAN, Soemarmo Unjuk Gigi


SEMARANG, SR - Istri Walikota Semarang, Sinto Sukawi tengah melamar Partai Amanat Nasional (PAN) untuk persiapan bertarung dalam pemilihan Walikota (Pilwakot) Semarang 2010. Komunikasi politik antara tim Sinto dan PAN sudah berlangsung dengan intens.


Ketua DPD PAN Kota Semarang Djunaedi, mengatakan nama Sinto Sukawi muncul dari deretan nama yang mencalonkan dan dicalonkan untuk calon wali kota dan calon wakil wali kota untuk partai koalisi PAN bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). "Kita sudah memiliki sejumlah syarat dan kita bagaikan perempuan cantik yang banyak peminangnya," katanya.


Walau demikian pihaknya belumbertemu langsung dengan Sinto, tetapi sudah ada pertemuan antara utusan Sinto partai koalisi PAN, PKB, PPP, dan Gerindra. "Kalau bertemu langsung belum. Akan tetapi sudah ada perwakilannya yang datang membahas hal tersebut," katanya.


Selain Sinto, nama baru lagi yang muncul ialah Harini Krisniati, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Semarang.Untuk nama ini, Adam Suryanto, Ketua DPC PKB Kota Semarang mengatakan pihaknya telah mengadakan komunikasi dengan Harini. I


a menambahkan, tidak hanya nama Sinto Sukawi dan Harini Krisniati, tetapi muncul juga nama Nurjanah, asisten 1 Setda Kota Semarang dan staf Bappeda Kota Semarang M Farchan. "Jadi kita tidak hanya nama laki-laki, tetapi ada juga nama perempuan," kata Suryanto.


Ketua Fraksi PAN Agung Purno Sarjono menambahkan sejumlah syarat umum yang harus dipenuhi para "peminang" di antaranya sanggup memajukan Semarang, tidak terlibat masalah korupsi, dan dapat memenuhi motor penggerak partai. "Setelah nantinya serius, maka baru dibentuk tim yang akan meminta komitmen para calon," katanya.


Penentuan satu paket calon wali kota dan calon wakil wali kota untuk Pilwalkot Semarang 2010, akan diusung terlebih dulu dalam survei yang direncanakan berlangsung setelah Lebaran. Terkait harga tiket pencalonan, Agung Purno Sarjono menegaskan bahwa sebenarnya piranti tersebut akhirnya akan kembali kepada calon bukan kepada partai di antaranya untuk biaya saksi pada saat pemilihan umum.


"Pada saat pemilu ada saksi, siapa yang membiayai kan tidak dari partai tetapi oleh calon. Jadi untuk suksesi calon," katanya.


Jika melihat dari sejumlah pengalaman sebelumnya dan peta politik yang ada, Agung memperkirakan untuk dapat maju diperlukan sekitar Rp15 miliar.


Sementara itu mantan Sekda Kota Semarang, Soemarmo tampaknya sudah mantab mencalonkan diri menjadi walikota Semarang. Hal ini terlihat dari sudah mulainya ia memasang baliho-baliho berukuran besar di sejumlah titik strategis di Kota Semarang.


Meski secara resmi sekarang ini belum saaatnya start kampanye, namun Soemarmo memanfaatkan momentum lebaran untuk mendulang dukungan.


Baliho yang ia pasang bergambar dirinya bersama istrinya ini bertuliskan "Soemarmo dan keluarga mengucapkan Selamat idul Fitri 1430 H". Baliho dipasang diantaranya di jembatan penyeberangan perempatan Milo atau depan SMP N 2 Semarang dan jembatan penyeberangan Kesatrian. Soemarmo sendiri belum bersedia dikonfirmasi perihal pemasangan baliho ini. (rs/roes)



Pilwakot, PDIP Jagokan Kader Sendiri


SEMARANG, SR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dipastikan mendorong kadernya untuk maju dalam 17 pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2010 mendatang. Sebagai partai pemenang pemilu di Provinsi Jateng, sudah sepantasnya ada kader internal yang maju baik untuk posisi kepala daerah maupun wakil kepala daerah. Hal ini diungkapkan Sekretaris DPD PDIP Jateng yang juga Ketua Fraksi PDIP Jateng Nuniek Sriyuningsih, Jumat (11/9).


"Selama ini ada sejumlah 'kader' yang tidak berasal dari PDIP sejak awal ketika sudah jadi malah menyimpang dari garis partai. Untuk itu, mulai 2010 mendatang kami akan mendorong kader sendiri untuk maju dalam pilkada," tutur Nuniek yang didampingi sejumlah anggota FPDIP DPRD Jateng.


Nuniek menjelaskan, keinginan DPD Jateng untuk bisa menempatkan kadernya di salah satu posisi pucuk pimpinan kabupaten/kota tdiak bertepuk sebelah tangan. Jajaran DPP PDIP menyambut baik hal ini. Begitu juga dengan kader-kader di daerah yang juga siap maju dalam pilkada.


"Mudah-mudahan kita bisa menyapu bersih 17 pilkada yang berlangsung di tahun 2010 mendatang," ujar Nuniek optimistis.


Memang tidak semua daerah, kader PDIP pasti maju sebagai calon bupati atau wali kota. Tentu PDIP juga harus menyusun strategi soal kekuatan di daerah bersangkutan. "Jika di daerah memang tidak ada kader yang memiliki ketokohan kuat, ya kita mencalonkan untuk posisi orang nomor dua. Yang pasti salah satu dari pasangan calon kepala daerah merupakan kader PDIP," jelas mantan dosen Fakultas Peternakan Undip ini.


Salah seorang anggota FPDIP DPRD Jateng Hendi Hendrar Prihadi menjelaskan, saat ini kondisi internal PDIP lebih baik dibanding masa-masa sebelumnya. Sebagai contoh di Kota Semarang, 16 PAC sangat kompak dan bisa menerima siapapun nanti yang akan diusung PDIP dalam Pilwakot 2010.


"Komunikasi 16 PAC sangat kompak, mereka akan siap mendukung siapapun kader yang akan diusung," tutur Hendi. Berdasar informasi dari kalangan internal PDIP Jateng, untuk Pilwakot Semarang ada 2 orang anggota FPDIP Provinsi Jateng yang disiapkan untuk maju, yakni Hendi Hendrar Prihadi dan Alwin Basri. (rs/roes)



ATLIT WUSHU SANSHOU


REMBANG, SRRita Wulansari (16) gadis kelahiran Rembang, 11 Juli 1993 pasangan dari Susilo dan Endang Hastuti anak ke-2 dari 3 bersaudara, warga Dukuh Kedungombo, Desa Sumberjo RT 05 RW 06, Kecamatan Rembang baru-baru ini namanya banyak disebut-sebut orang sebagai jagoan wanita.


Adapun jagoan tersebut dari bela diri Wushu Sanshou. Dia menekuni Wushu Sanshou mulai masuk SMA kelas 1 yaitu Oktober 2008, setelah diberitahu seorang temannya. Awalnya dia menggemari seni dalam grup band. Setelah mengikuti Wushu lama-lama dia tertarik dan mulai cocok.


Setelah menekuni bela diri tersebut barulah namanya mencuat, setelah mengikuti beberapa event pertandingan. Pertama kali mengikuti pertandingan Kejurprov wushu sanshou junior Jateng terbuka 2009, dan berhasil menduduki juara II kelas 45 kg Pi. Kedua mengikuti kualifikasi Porprov wushu Jateng 2009 di GOR Satria Purwokerto 27-29 November 2008. Ketiga mengikuti Jogja wushu junior sanshou 2009 di GOR UNY 29 Juni-2 Juli 209 dari kelas 45 kg Wushu terkecil.


Pada saat mengikuti seleksi Kejurnas di Semarang ada pelatih yang memperhatikan pertandingan Rita. Setelah menyaksikan teknik-teknik Rita akhirnya pelatih itu tertarik dan menawarkan satu kerjasama. Dia berani membayar Rita Rp 30 jt dengan syarat Rita harus mau berdomisili di Semarang.


Namun pelatih sangat kecewa, karena Rita dengan tegas menolak penawaran tersebut. Alasannya demi nama baik Rembang dan juga mengangkat Kota Rembang itu sendiri. Rita tetap ingin menjadi atlet Rembang.


Demi meringankan beban orang tua dan ingin mendapatkan beasiswa dia rela melakukan semua ini.


Hal inilah yang membuat kedua orang tuanya menjadi terharu dan bangga hingga tak sadar meneteskan air mata. Memang sejak kecil Rita telah belajar mandiri dan tidak pernah menyusahkan kedua orang tuanya. Dengan dasar itulah agar dia bisa diberi beasiswa, karena Rita pun menginginkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.


Untuk meningkatkan teknik-teknik dalam tanding Rita melakukan latihan seminggu 6 kali, dikarenakan keinginannya untuk menjadi raja KO. Latihan di yayasan Al- Furqon dengan pelatih Suyoto dan Jumedi.


Adapun cita-cita untuk mengharumkan nama Rembang dia ingin menjadi atlet sejati, untuk mencapai Sea Games. Dengan do’a restu orang tua Rita yakin dapat meraih semua itu, terbukti beberapa medali telah berhasil didapatkan dalam berbagai event. Dia juga pernah mendapatkan penghargaan dari Bupati Rembang H. Moch Salim. (Ctr)



Pantauan Bupati, Harga Gula Pasir Melonjak


REMBANG, SR - Sabtu pagi (12/9) Bupati Rembang H. Moch Salim menggelar inspeksi mendadak untuk memantau harga sembako. Bupati datang ke pasar induk Kota Rembang dengan didampingi Muspida dan sejumlah pejabat. Setelah pemantauan selesai Bupati menyampaikan bahwa harga bahan pokok pasar Kota Rembang cukup stabil dan tidak begitu kelihatan.


Pasalnya harga masih seperti biasa dan tidak mengalami kenaikan begitu tinggi. Karena agak langka gula pasirlah yang mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Selain itu ada komoditas yang justru stabil dan bahkan harganya turun seperti bawang merah, bawang putih. Sedangkan harga kebutuhan sekunder juga mengalami kenaikan tapi juga tidak begitu tinggi dan stabil.


Seperti pakaian, kerudung dan lain sebagainya mengalami kenaikan 10 s/d 20%. Untuk daging ada kenaikan, seperti ayam potong dari Rp 20.000 menjadi Rp 22.000 per kg, ayam kampung dari Rp 38.000 menjadi Rp 40.000 per kg dan daging sapi dari Rp 50.000 hingga mencapai Rp 57.000 per kg.


Namun justru hal inilah yang dikeluhkan oleh pedagang daging, karena dengan naiknya daging jumlah pembeli jadi menurun. Sehingga pedagang mau tidak mau harus menurunkan harga daging. Mereka lebih baik untung sedikit daripada dagangannya tidak laku.


Sebenarnya harga dan stok sembako tidak ada masalah karena kenaikan harga daging sudah biasa ketika menjelang hari raya Idul Fitri. Dan juga karena banyaknya permintaan konsumen. Untuk harga gula pasir yang kenaikannya cukup tinggi yaitu sekitar Rp 9.300 per kg. Bupati belum akan menggelar operasi pasar dikarenakan memang tidak ada anggarannya. Untuk meringankan beban warga Bupati akan tetap mengadakan pasar murah walaupun jumlah barang terbatas. (Ctr)



SD Negeri 12 Purwodadi

Idul Fitri, Bagi Zakat 1 ton


GROBOGAN, SR - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan Nuzulul Qur’an SDN 12 Purwodadi mengadakan kegiatan pengajian bersama. Acara yang di gelar di halaman sekolah itu di ikuti semua guru pengajar dan semua siswa. Kegiatan tersebut mengundang ustadz setempat dan pengajian tersebut berjalan cukup khidmat.


Sementara itu di sela-sela kesibukannya mengikuti acara pengajian tersebut kepala sekolah SDN 12 Purwodadi Margono Ama.Pd mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan semua guru pengajar dan siswa. Karena hal ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan akademis dan kebutuhan kerokhanian.


Sebab bukan hanya pengajian saja karena ada kegiatan pesantren kilat yang sedianya dilaksanakan selama tiga hari. Dengan begitu harapannya apa yang di sampaikan ustadz bisa dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan juga sebagai bekal kehidupan yang akan datang.


Kegiatan seperti ini rutin tiap tahun di adakan apalagi nanti menjelang lebaran kita juga mengadakan pembagian zakat fitrah. Pembagian zakat fitrah ini kami berikan pada mereka anak-anak yang kurang beruntung, para pedagang yang ada di sekitar sekolah, panti asuhan.

Sebab hampir kurang lebih satu ton beras zakat fitrah ini kami terima dari siswa-siswa kami sendiri,” jelasnya.


Seperti diketahui siswa-siswa SDN 12 Purwodadi ini selain siswa yang cerdas juga siswa yang berprestasi hal ini terbukti dengan sederet prestasi yang di raihnya. Di antaranya ialah siswa berprestasi tingkat kabupaten, juara lomba olimpiade tingkat kecamatan, salah satu peserta lomba IPTEK tertulis tingkat nasional.


Ada juga prestasi non akademik diantaranya renang pada Porda mewakili Grobogan, tenis lapangan mewakili kabupaten Grobogan ke tingkat propinsi dan tahun ini mewakili kwarcab Grobogan ke Jamda di Kebumen.


Untuk itu dari kemampuan siswa-siswi SDN 12 Purwodadi tak perlu diragukan lagi. Dan sampai hari ini jumlah siswa mencapai 616 orang dengan didukung tenaga pengajar dan staff berjumlah 23 orang. (@wang)



Jelang Lebaran, Belasan Motor Bodong Disita


SEMARANG, SR - Sebanyak 15 unit sepeda motor berbagai merek tanpa surat - surat dan kelengkapan kendaraan berhasil diamankan oleh Jajaran Mapolsek Semarang Tengah. Belasan motor tersebut terjaring dalam razia offensive saat bulan Ramadhan tahun ini. Operasi tersebut akan terus digelar, guna memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.


Kapolres Semarang Timur AKBP BenoLouhenapessy melalui Kapolsek Semarang Tengah AKP Happy Perdana menjelaskan, beberapa motor yang terjarig operasi tersebut dikarenakan surat-surat yaitu STNK tidak ada.


Selain STNK, motor tersebut diamankan karena perlengkapan kendaraannya tidak lengkap.


"Jajaran Polres Semarang Timur selama dan sebelum bulan Ramadhan kami berhasil menjaring beberapa motor yang tanpa dilengkapi surat-surat dan kelengkapan motornya. motor tersebut kami amankan di Mapolsek Semarang Tengah," jelas Kapolsek didampingi Kanit Reskrim Iptu Suyono.


Kapolsek menambahkan, operasi intensif tersebut dilakukan pada pagi hari, siang dan malam. Tak hanya itu, operasi juga dilanjutkan pada saat subuh dini hari, di beberapa titik yang masuk dalam wilayah Polsek Semarang Tengah. "Kami juga melakukan operasi saat subuh dini hari.


Dalam operasi subuh tersebut, kami juga banyak menjaring motor tanpa surat - surat," imbuhnya.

AKP Happy Perdana menghimbau kepada para pemilik kendaraan bermotor yang terjaring dalam operasi tersebut dapat menjukan surat - surat, apabila hendak mengambil motor tersebut di Mapolsek. Sementara bagi motor yang terjaring tanpa kelengkapan, juga diminta untuk melengkapi terlebih dahulu.


"Apabila pemilik bisa menunjukan surat-surat, bisa datang ke Mapolsek untuk mengurus motor tersebut. Namun, jika tidak ada surat - surat motor akan kami tahan," tegasnya.

Kedepan operasi tersebut akan terus dilanjutkan, tak hanya menjaring motor tanpa surat-surat dan kelengkapan motor. Namun, juga akan menggelar operasi di kawasan hiburan, gepeng, jukir liar, dan kawasan balap liar. (rs/roes)

Tidak ada komentar: