tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Selasa, 08 Desember 2009

82- POLKUM - ABU YAKIN MENANG dan KADES DAPAT MOTDIN BARU

Bursa Bacabup dan Bacawabup Blora 2010

PDIP Diminati Banyak Calon
Abu Nafi Yakin Menang Pilbup

BLORA, SR – Genderang perang perebutan kursi Bupati (K-45-E) Blora 2010, saat ini semakin ramai saja. Setelah hanya rumor, kini satu satu persatu kandidat bakal calon bupati (bacabup) dan wakil bupati (bacawabup) Blora, mulai berani terang-terangan siap maju dalam pilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) 3 Juni 2010 mendatang.

Bukan hanya tokoh dari politisi atau birokrasi semata, namun sejumlah pengusaha lokal yang awalnya belum muncul mulai menampakkan dirinya untuk ikut atau ‘sekedar’ meramaikan suasana agar Pilbup menjadi semakin ramai.

Sementara tokoh atau pengusaha luar Blora, nampaknya juga mulai tertarik dengan perebutan kursi Bupati Blora dengan melamar diri kepada sejumlah partai yang ada.

Disisi lain, kalangan partai politik (parpol) nampak belum ada greget untuk melakukan penjaringan atau pendaftaran untuk memunculkan secara resmi calon yang akan diusung, termasuk Partai Golkar yang kebetulan di pimpin oleh Bupati sekarang RM Yudhi Sancoyo.

Hanya PDIP yang telah membuka pendaftaran secara umum. Teryata pendaftaran PDIP itu mampu menyedot minat beberapa tokoh untuk bisa ikut dalam penjaringan sesuai dengan mekanisme di partai berlambang banteng mancong putih ini.

Bahkan sampai saat ini, PDIP telah menerima tujuh orang bacabup/bacawabup yang telah mengambil formulir. Dari tujuh nama itu hanya satu orang yang sudah mengembalikan dengan posisi bacabup yaitu Sunarto (Randublatung). Sementara enam orang lainnya hanya sebatas baru mengambil formulir., satu diantaranya berasal dari luar Blora, yaitu Kota Salatiga.

Sri Yuliani, perempuan pengusaha sukses dan mantan anggota DPRD dari PKB ini bersiap untuk ikut bertarung baik menjadi bupati atau wakil.
Dengan demikian, perempuan cantik menjadi perempuan pertama yang akan maju dalam pilkada Blora kalau memang nanti rekomendasi PDIP jatuh ditangannya.

“Saya siap maju sebagai bupati atau wakil, makanya saya mengambil formulir dari PDIP, soal nanti rekomendasi itu urusan dari PDIP, saya siap untuk membangun Blora kedepan,” ujar perempuan yang juga mantan anggota DPRD Salatiga dari PKB ini, kepada SR, Sabtu (14/11).

Selain calon yang melamar lewat PDIP, ada satu nama yang cukup familier di telingga masyarakat kota sate. Dia adalah Abu Nafi, Kepala Dinas Perhubungan dan sekaligus Ketua Dewan Tanfidz Pimpinan Cabang (PC) NU Blora.

Nyatakan Secara Resmi Maju

Selama ini, nama Abu Nafi sudah santer terdengar ingin maju sebagai bupati, bukan hanya kali ini saja. Saat Pilbup 2005 lalu, Abu Nafi juga akan maju namun teryata di tengah jalan batal. Terus apakah tahun ini juga akan demikian?.
Gelagatnya akan terus maju, sekaligus untuk menepis isu yang berkembang kalau akan mundur dari bursa cabup 2010.

“Abu Nafi mundur itu hanya isu semata, yang benar saya telah membulatkan tekad untuk ikut dalam pilihan bupati 2010 nanti,” kata Abu Nafi yang juga Ketua Dewan Tanfidz PC NU Blora ini, saat acara silaturahmi dan halal bihalal warga NU Kabupaten Blora, di gedung serbaguna NU, Minggu (15/11).

Bahkan dirinya siap untuk mengundurkan diri apabila tidak bisa mengemban amanah dan perpihak pada rakyat kecil saat dia memimpin.

“Saat pelantikan nanti, saya akan membuat surat pengunduran diri yang telah saya tanda tangani dan akan saya serahkan kepada seorang tokoh, ini adalah komitmen saya,” jelas Kepala Dinas Perhubungan ini.

Terus akan lewat kendaraan apa Abu Nafi untuk bisa memuluskan langkahnya menju Pendopo?. Secara kultur tentu akan lebih dekat malalui kendaraan PKB, karena baik NU dan PKB memiliki hubungan histories yang panjang. Terlebih mayoritas kader PKB merupakan kader-kader NU, buktinya saat silaturahmi anggota dewan dari PKB hadir semua bahkan ada juga dari partai lain yang memang menjadi kader NU.

Terpisah Ketua dewan Tanfidz DPC PKB Blora Abdullah Aminnudin mengaku Abu Nafi selama ini telah menjalin komunikasi yang baik dengan PKB, dan siap apabila nanti akan digunakan sebagai kendaraan oleh Abu Nafi menuju perebutan kursi Bupati Blora.

“Hubungan kami sangat baik, sejauh ini komunikasi dan silaturahmi telah kami bangun apalagi Abu Nafi merupakan ketua NU Blora,” kata Abdullah Aminnudin yang juga Wakil Ketua DPRD Blora.

Menurutnya, dalam waktu dekat ini partainya akan melakukan konvensi untuk menentukan calon yang akan diusung dari PKB. Dalam mekanisme konvensi itu siapa saja boleh mengikuti konvensi, untuk kemudian dipilih menjadi seorang.

“Petunjuk dari DPP sudah ada, sehingga dalam waktu dekat ini kami akan melakukan konvensi, namun kalau misalnya nanti saat konvensi hanya ada satu calon, kemungkinan itu yang dipilih,” kata Abdullah Aminnudin yang juga Ketua Dewan Tanfodz DPC PKB Blora.

Menunggu

Terus bagaimana dengan partai lain?, kelihatannya masih menunggu peta politik yang berkembang selanjutnya.

Lalu bagaimana dengan Golkar sendiri? Kelihatannya pohon beringin akan tetap mengusung Bupati Incumbent, namun untuk wakilnya masih tanda Tanya, lho kok!, Ya Hestu Subagyo yang ramai akan menjadi wakilnya dikabarkan akan mundur, sehingga praktis Yudhi Sancoyo dan Golkar harus mencari pasangan.

Dari sumber SR di Jakarta, Hestu Subayo kemungkinan besar akan mundur karena belum popular di Blora sehingga akan sulit untuk bersaing meskipun akan duet dengan Incumbent.

“Kelihatannya akan mundur, soalnya berat belum dikenal,” ungkap seseorang yang enggan disebutkan namanya.
Partai lainnya Demokrat juga masih menunggu untuk melakukan mekanisme penjaringan secara intern.

Sementara itu, sejumlah poster ataupun selebaran kini mulai marak ditemukan di ruas jalan ataupun tempat public lainnya. Poster tersebut sengaja di pasang sebagai alat sosialisasi untuk mengenalkan diri kepada masyarakat, dan mudah dilihat. (Gie)



271 Kepala Desa Mendapat Hadiah Mega Pro

BLORA, SR – Kepala Desa di Blora bakal tersenyum puas, pasalnya sebentar lagi mereka akan mengendarai motor jenis Mega Pro sebagai kendaraan dinas mereka untuk meningkatkan kinerja dalam melayani warganya.

Mega Pro tersebut kini masih di parkir di halaman belakang Sekretariat Daerah (Setda) Blora, dan siap untuk di distribusikan kepada masing-masing desa. Saat ini masih dalam penyiapan administrasinya, setelah selesai akan segera dibagikan.

Motor dinas itu, lanjut mantan Camat Kedungtuban ini, merupakan aspirasi dari para Kades yang beberapa kali mendatangi gedung DPRD meminta kendaraan operasional baru, dan sempat mengancam akan mengembalikan semua motor dinasnya yang ada Honda Win atau honda legenda, jika anggaran motor dinas jenis Mega Pro tidak disetujui.

Saat itu sebagai Ketua DPRD, Warsit menyanggupi untuk memberikan kendaraan operasional Mega Pro dan juga dana Program Pembangunan Sarana ekonomi (P2SE).

Kemudian dimasukkan dalam APBD 2009 yang di leweatkan melalui bagian Pemerintahan Desa Setda Blora. Sementara untuk P2SE melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD).

Pemberian Mega Pro itu kemudian mematik reaksi dari para kepala kelurahan (Kalur) karena mereka tidak kebagian Mega Pro, sehingga sempat akan dibagi rata namun dengan pembelian tidak jenis Mega Pro. Namun akhirnya para kepala desa bisa bernafas lega dengan kendaraan operasional yang baru.

Terpisah salah seorang aktivis LSM Blora Crisis Center (BCC) Andri, meminta agar para kepala desa makin peduli dengan masyarakat karena memperoleh fasilitas baru yang dibeli dengan uang rakyat.

”Sebenarnya motor dinas kades tidak begitu perlu karena mereka sudah memiliki sendiri, namun demikian kedepan kades harus benar-benar berpihak kepada masyarakat jangan malah seenaknya sendiri, memotong BLT, Raskin dan pajak,” ungkap Andri kepada SR. (Gie)



Polres Blora bekuk pelaku curras

BLORA, SR- Jambret dan tesangka pelaku pencurian dengan kekerarasan (curras) yang meresahkan banyak warga masyarakat Blora tertangkap. M Fuad Mustofa (22), warga Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Blora, berikut barang bukti (BB) sepeda motor dan tiga handphone (HP), Rabu (18/11) pukul 08:00 pagi tadi, diamankan polisi.

Kapala Kepolisian Resor (Kapolres) Blora AKBP Isnaeni Ujiharto lewat Kasat Reskrim AKP Priharyadi, membenarkan penangkapan itu dan pihaknya masih mengembangkan kasusnya, sebab hasil penyidikan sementara tersingkap pernah beraksi di empat lokasi.

Tertangkapnya Fuad Mustofa, jelasnya, berawal ketika digelar Operasi Panah Candi 2009 di Jl Raya Blora-Rembang, Desa Tambaksari, Kecamatan Kota Blora. Tim yang diketuai AKP Priharyadi mencurigai pelaku yang mengendarai Yamaha Vega K-2752-QE.

Motor tanpa surat itu diamankan pada Selasa kemarin. Dari hasil penyelidikan, ternyata pemilik kendaraan itu adalah pelaku jambret yang modusnya dengan menempel sasaran, merampas dan membawa kabur hasil jambretan untuk kemudian diamankan.

Pada pengembangan selanjutnya, dia ternyata juga pelaku curras di sejumlah tempat kejadian perkara (TKP), salah satu hasil curian adalah BB sepeda motor yang diamankan polisi. ”Masih kita kembangkan lagi, tersangka dan BB sudah kami amankan,” tandas Kasat reskrim Polres Blora. (Nh)

Tidak ada komentar: