tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Sabtu, 19 Desember 2009

83-PETA PILBUP BERUBAH & Dalang Mbeling Entus

Peta Politik Kandidat Cabup dan Cawabup Berubah

 

BLORA,SR- Namanya politik maka setiap detikpun biasanya ada perubahan-perubahan. Seperti wacana yang beredar dimasyarakat Blora mulai ramai perbincangan siapa kandidat Cabup dan Cawabup Blora mendatang.

    

Seperti yang diwacanakan masyarakat mundurnya Hestu Subagyo kandidat cawabup pasangan dari incumbent Yudhi Sancoyo, ternyata tidak benar.

    

Pernyataan tetap tampilnya Hestu Subagyo sebagai Cawabup dikatakan Yudhi Sancoyo sendiri ketika ditemui disela-sela deklarasi Barongan Blora Sabtu (19/12) lalu.

 

“Ya jelas maju terus, bahkan kemarin malam (18/12) pak Hestu menghubungi saya bahwa dirinya tetap bersedia menjadi cawabup,” ungkap Yudhi.

    

Sementara perubahan wacana yang lain adalah akan bergabungnya Sutikno ( mantan dirut PGN) dan Joko Nugroho (Kokok) menjadi satu pasangan yang akan diusung partai demokrat.

 

“Kami sangat mendukung pasangan Sutikno sebagai cabup dan Djoko Nugroho sebagai cawabup untuk menandingi populeritas Yudhi Sancoyo yang sudah start awal, karena dia seorang bupati,” kata sumber yang minta namanya tidak disebut.

    

Padahal sebelumnya di kalangan Nahdliyin sudah muncul wacana Sutikno sebagai cabup dan Abu Nafi sebagai cawabup yang akan diusung Partai Demokrat dengan dukungan NU.

    

Sementara beberapa nama belakangan ini muncul akan meramaikan Pilbup 2010 diantaranya Sunarto, Colbert Mangara Tua, Warsit, Sri Yuliani, Setiaji dan Rubiyanto tak ketinggalan Basuki Sujono mantan Plt Sekda.

    

Nama Basuki Sujono-lah yang saat ini menjadi primadona, karena beberapa kandidat Bancabup berusaha mendekatinya.

 

“Hampir semua guru di Blora tentunya kenal dengan pak Basuki Sujono, orangnya sederhana dan dapat diterima di semua kalangan dan bias ngemong kami.

 

Karena dalam pergaulanya saat beliau menjabat kadiknas tidak memandang jabatannya sebagai kadiknas dengan para  guru,” jelas 3 guru Cepu yang minta namanya dirahasiakan.

    

Namun harapan para guru tersebut nampaknya tidak mungkin terwujud, setelah SR menemui langsung Basuki Sujono di kediamannya Selasa (15/12) lalu.

 

Kepada SR di mengatakan sudah puas menjabat dipemerintahan dan ingin dimasa tuanya terfokus pada keluarga.

 

“Memang benar saya telah didatangi 3 orang bacabup yang sering muncul di Koran, agar saya bersedia jadi wakilnya. Saya Jawab tegas, saya tidak mau dan tidak akan terjun politik, hanya ingin bahagia bersama keluarga terutama cucu saya ini ,” tegas Basuki Sujono dengan menunjukan sang cucu yang duduk disampingnya.(Roes)




Pagelaran Ki Enthus Tetap Menarik walau Hujan

 

BLORA, SR- Setelah 3 bulan lebih tampil di Jiken ternyata membuat warga Blora pingin mendatangkan  dalang mbeling Ki Entus Susmono. Tepatnya Sabtu 12 Desember 2009, dalang yang vocal dalam kritikannya,  menghibur ribuan warga kota Blora dalam penampilannya di alun-alun kota Blora.

 

Dalang asli Tegal itu tampil atas undangan Mobil Cepu Ltd (MCL), anak perusahaan Exxonmobil Oil yang berkantor di Cepu.

    

Disamping dihadiri Bupati Blora, Yudhi Sancoyo, Ketua DPRD Blora HM Kusnanto, dan Muspida, hadir pula sejumlah pejabat di operator Blok Cepu (MCL) antara lain Peter Hiskins, Operations Superintendent MCL, serta Manajer Deve- lopment Arti Sudarsono. Pentas ini dalam rangka memperingati Hari Jadi Blora ke-260.

     ]

Dalang Entus itu menampilkan lakon Semar Mbangun Catur W (wareg, waras, wasis dan wilujeng). Namun, bukan Entus namanya kalau tidak bisa memainkan lakon yang dia buat sendiri.

    

Di awal acara, dengan didampingi para pejabat MCL dan pejabat pemkab, bupati menyerahkan tokoh Semar kepada Enthus. Penyerahan tokoh wayang yang menjadi pemeran utama dan pegelaran itu sebagai tanda dimulai pertunjukkan.

    

Sejak pentas pukul 21.00 sampai pukul 04.00, ribuan warga Blora betah duduk di Alun-alun Blora karena tertarik dengan kepiawaian Enthus dalam mencampuraduk cerita dan ocehan- ocehan banyol vokalnya.

    

Sempat diterpa hujan lebat tak menghalangi penampilan kontroversinya. Sindiran dan kritik yang dirindukan warga Blora dia lontarkan vulgar, berkat kekonyolannya menambah para penonton betah, termasuk deretan pejabat Blora seperti Bupati RM Yudhi Sancoyo, Ketua DPRD H Maulana Kusnanto, Sekda H Bambang Sulistya, serta seumlah pejabat pemkab lainnya.(Roes)

Tidak ada komentar: