tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Minggu, 28 Februari 2010

TUNTUT APBD

Tuntut agar APBD Tidak Molor Lagi

BLORA, SR- Dampak molornya APBD ternyata banyak juga pengaruhnya terhadap perekonomian Blora pada umumnya.
 
Tak pandang bulu mulai dari anggaran kegiatan masing-masing dinas atau kantor yang tertunda, juga pendapatan para pedanga kecil yang ada di Blora.
 
Seperti yang dirasakan para pemilik warung atau toko di seputar stasiun kota Blora, mereka rata-rata mengeluh terhadap penurunan pendapatanya sejak akhir Desember tahun lalu.
 
Untuk itulah melalui koordnator Paguyuban Warung dan Toko Stasiun Blora (PWTSB), Karjan meminta agar DPRD Blora jangan menunda-nunda lagi penetapan APBD.


“Semoga saja anggota dewan periode ini lebih baik dari pada periode lalu, bukan malah cari-cari alasan untuk menunda penetapan APBD,” kata Karjan.
 
Menurut Pria yang bertempat tinggal di Bangkle ini, hendaknya para wakil rakyat mengesampingkan urusan politik, dan agar lebih terfokus pada anggaran yang dialokasikan pada rakyat.
 
“Kami tahu mereka menjadi anggota dewan dengan pengeluaran yang tidak sedikit, tapi mbok yao berpikir sedikit untuk kepentingan rakyat,” ungkap Karjan.
 
Sementara Joko Mugiyanto ketua fraksi demokrat disetiap dikonfirmasi SR beberapa kali mengatakan keterlambatan APBD bukan semata-mata kesalahan DPRD. 

“Bagaimana bisa bahas, kalau saat itu KUA PPAS dari eksekutif saja belum sampai ke meja kami,” tegas Joko. 
 
Dia juga menandaskan penetapan APBD 24 Maret 2010 yang akan datang dipastikan tidak akan molor lagi.

“Yang pasti penetapan APBD paling lama akhir bulan Maret ini,” tandas Joko.(Roes)


Tidak ada komentar: