tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Kamis, 18 Juni 2009

SR 69 - PNS DISTABEN MULAI DIKLAT MIGAS

Tingkatkan SDM, Distamben Kirim Pegawai Ikut Diklat

BLORA, SR – Sebagai salah satu dinas baru hasil penataan susunan organisasi tata keja (SOTK) yang baru, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Blora melakukan pembenahan khususnya peningkatan sumberdaya manusia (SDM) terhadap pegawai agar menguasai bidangnya.

Salah satunya dengan mengikutsertakan pelatihan kepada pegawai secara bertahap di instansi atau lembaga yang terkait. ”Saat ini sudah tiga pegawai yang kami ikutkan lewat diklat yang dilakukan di Pusdiklat Migas Cepu, untuk belajar soal pertambangan,” kata Kepala Distamben Blora Adi Purwanto, Kamis (4/6).

Menurut Adi, sebagai dinas baru yang menangani soal pertambangan dan energi memang semua pegawai nantinya harus menguasai kecakapan dan pengetahuan di bidangnya. Sementara untuk pelatihan bagi pegawai telah menjalin kerjasama dengan pusat sehingga soal dana tidak menjadi kendala.

”Secara bertahap dengan dana dari APBN, diharapkan semua pewagai distamben dapat mengikuti pelatihan, rencananya tahun 2009 ada 13 pegawai yang akan dikirim,” jelasnya. (Gie)

Instalasi Listrik Tidak Standart, Rawan Kebakaran


BLORA, SR – Banyak kebakaran yang terjadi biasanya disebabkan oleh adanya konsleting listrik dan itu terjadi berulang-ulang. Setiap kebakaran pasti yang jadi sebab utama adalah soal listrik. Terkait hal itu ternyata ada yang menarik, bahwa saat ini banyak instalasi listrik yang jauh dari standart dan berusia tua sehingga rawan terjadi konsleting dan akhirnya bisa kebakaran.

”Banyak orang yang tidak menyadari kalau kebakaran akibat listrik karena adanya tracking (penjaluran) terlebih pada instalasi yang bertahan lama,” ungkap Isko Purnomo dari Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (Konsuil) Area Blora saat melakukan audensi dengan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Blora Adi Purwanto, Rabu (3/6).

Menurut Purnomo salah satu yang tidak standar biasanya para biro teknik listrik (BTL) memberikan kabel yang tidak sesuai dengan stadart ukuran daya listrik. ”Banyak temuan Konsuil di lapangan bahwa kabel yang untuk instalasi teryata tidak sesuai, jadi ini sudah merupakan kebohongan kepada masyarakat,” katanya.

Tugas Konsuil lanjutnya hanya pada sebatas memeriksa instalasi yang belum terpasang atau kepada instalasi yang sudah tua. Sementara itu Kepala Distamben Blora Adi Purwanto mengaku baru mendengar bahwa instalasi listrik perlu standart agar tidak membahayakan, terlebih diungkapkan banyak instalisi yang dipasang dirumah yang tidak standart sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran.

”Hal ini harus dibudayakan, sehingga masyarakat tidak dirugikan oleh rekanan pemasang instalasi listrik karena tidak standart, termasuk instalasi yang terpasang di kantor pemerintahan, dan pasar,” kata mantan Asisten I Sekda Blora ini kepada SR.

Untuk itu, Konsuil langsung melakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik yang terpasang di Distamben yang memang sudah terpasang lebih dari 40 tahun. (Gie)

Tidak ada komentar: