tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Senin, 01 Juni 2009

SR Edisi 68- POLITIK HUKUM

Polemik APBD Blora 
Warsit : “Tanpa Tanda Tangan Bupati, APBD Tetap Sah”

BLORA, SR - Polemik APBD muncul lagi setelah kabar terbaru dari anggota DPRD Blora yang konsulatsi ke Jakarta. Kabar itu dihembuskan sejumlah anggota DPRD Blora yang baru saja beraudiensi dengan Depkeu dan Depdagri. Ketua DPRD Blora HM Warsit mengatakan, APBD Blora sah demi hukum. ”Hasilnya positif. Pokoknya APBD sah demi hukum,” tandasnya kepada SR, Kamis (28/5).

Dia mengemukakan, sesuai dengan hasil audiensi ke Depdagri dan Depkeu, tanpa atau dengan tanda tangan Bupati, APBD Blora tetap sah. Namun demikian, jajaran Dewan berharap Bupati segera tanda tangan, dan jika sampai tidak tanda tangan, Dewan akan menggunakan hak angket untuk menuntaskan persoalan tersebut. ”Saya sudah mendengar kabar kalau Bupati sudah mau tanda tangan,” jelas Warsit.

Ditanya apakah saat di Jakarta soal dirinya memimpin sidang dipersoalkan, dengan tegas Warsit mengatakan, sesuai dengan hasil audiensi, tidak ada persoalan jika dirinya yang memimpin sidang APBD tersebut.

Soal batas waktu 30 hari, sesuai dengan UU No 10 Tahun 2004, Warsit mengatakan, meski kelak diperhitungkan tanggal 25 Mei, jajaran DPRD tidak akan mempersoalkannya jika semua itu akhirnya diperhitungkan tanggal 8 Juni. 

”Tidak masalah jika diperhitungkan tanggal 8 Juni, toh prinsipnya APBD Blora tetap sah,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, perjalanan penetapan APBD Blora sempat menapaki jalan berliku. Menyusul telah disetujuinya RAPBD, hasil evaluasi Gubernur turun dan Dewan bersama tim anggaran menyempurnakannya, tetap saja muncul kendala.

Kendala yang dimaksud, Bupati Blora belum sudi menandatangani karena dia menghendaki pengeplotan dana Proyek Peningkatan Sarana Ekonomi (P2SE) Pedesaan diratakan di 271 desa. Sementara itu, jajaran Dewan tetap bergeming, menghendaki P2SE di 200 desa sesuai dengan yang tercantum pada RAPBD. (Roes)

Pasangan Mega-Prabowo Diyakini Menang di Blora 

BLORA, SR - Pasangan Mega-Prabowo lebih menjanjikan dan optimis unggul di Blora. Hal itu diungkapkan Juki, ketua Banteng Kota Blora saat ditemui SR, Kamis (28/5). Menurut pria yang sering mengkritisi DPC PDIP Blora, saat ini barisannya baru sosialisasi melalui spanduk.

“Kami saat ini baru sekedar sosialisasi lewat pemasangan spanduk, itupun dari hasil swadaya kelompok kami,” katanya.

Ketika ditanya SR apa motifnya menjagokan Megawati dan Prabowo unggul di Blora, Juki hanya menjawab singkat. “Sosok Megawati yang kharismatik dari Bung Karno mewakili aspirasi wanita, sedang Prabowo disamping tokoh militer juga salah satu yang mempunyai ide dan gagasan memperjuangkan petani serta diakui masih mempunyai kekuatan besar,” jelasnya.

]Menurutnya, dengan pertimbangan itu, dirinya sangat yakin bila nantinya pasangan ini unggul Mutlak di Blora. Disamping itu selama pemilu, jumlah pemilih pada partai yang berbasih nasionalis selalu unggul di Blora.

“Juga perhitungan kami di atas kertas, jumlah pemilih wanita di Blora lebih banyak dibanding pria. Megawatilah satu-satunya capres yang bias mewakili mereka,” tambah Juki. (Roes)



Tidak ada komentar: