tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Rabu, 08 Juli 2009

SR Edisi 71 -berita SEMARANG - KENDAL - GROBOGAN - REMBANG - KUDUS - JEPARA


Disoal, Gaji ke13 Dipotong Untuk rehab Kantor

KENDAL, SR - Gaji ke 13 yang merupakan hak bagi PNS di lingkungan UPTD Patean diduga ada pemotongan. Dana hasil pemotongan tersebut rencananya akan digunakan untuk pemasangan keramik pada kantor UPTD Kecamatan Patean.

Dalam surat yang ditandatangani Kepala UPTD Dikpora Patean tertanggal 22 Juni 2009 tertulis, berdasarkan hasil keputusan rapat kepala Sekolah SD dan MI se-Kecamatan Patean pada Rabu 17 Juni di SD N Selo diperoleh kesepakatan bahwa biaya untuk pemasangan keramik akan digotong oleh PNS di lingkungan UPTD.

Surat yang ditujukan kepada PNS di UPTD Dikpora setempat juga dilampiri susunan panitia pembangunan, serta anggaran yang diperlukan dalam pemasangan keramik. Pembelian keramik 200 m2, semen 15 sak, dua rit pasir, tenaga tukang, konsumsi dan biaya tak terduga. Keseluruhan jumlah anggaran sebesar Rp 13.310.000

Kebutuhan dana tersebut diperoleh dari iuran PNS dengan besaran yang berbeda, tergantung dari golongan pagawai yang bersangkutan. Golongan yang terendah dipotong 25.000 sedangkan golongan tertinggi dipotong 70.000, sehingga total dana yang terkumpul sebanyak Rp 13.310.000.

Kepala UPTD Dikpora Patean Drs Sunarya Adhiatma, ketika dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut tidak mengelak. Bahwa pemotongan tersebut sudah melaui rapat dan telah disetujui. Pemotongan tersebut didasarkan pada kondisi kantor yang memprihatinkan.

Berkali kali mengajukan proposal untuk pasangan keramik tak pernah terealisir, untuk itulah ada inisiatif untuk membangun bersama sama. Atas kejadian tersebut dia pun siap untuk memberikan jawaban apabila mendapat pertanyaan dari atasan.

Wakil Bupati Kendal Dra Hj Siti Nurmarkesi ketika dikonfirmasi tentang masalah tersebut mengatakan bahwa pemotongan gaji untuk dalih apapun tidak dibenarkan, apalagi untuk merehab kantor itu tidak boleh.

Dana untuk rehab gedung seharusnya menjadi tanggungjawab Dinas Dikpora Kendal.Dia berjanji akan segera menindaklanjuti laporan masyarakat, bila terbukti melakukan pelanggaran siapapun akan ditindak. (Im)




Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Rumah Layak Huni

GROBOGAN, SR - Sesuai slogan “bali ndeso mbangun ndeso” Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mencanangkan bantuan penataan lingkungan di Dusun Jerukan, Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Adapun diantaranya pemberian bantuan rumah layak huni dan betonisasi. Selain itu Gubernur mencanangkan juga hasil Porong dan potensi lokal lainnya.

Acara tersebut dihadiri Dirut PT Bank Jateng, Presiden Direktur PT Sido Muncul, Direktur PT Kacang Dua Kelinci dan sejumlah pejabat teras lainnya baik dari pemerintah propinsi maupun pemerintah Kabupaten Grobogan.

Karena dalam acara tersebut juga di buka stand pameran kegiatan PNPM, visualisasi pelaksanaan pembangunan pemerintah Kabupaten Grobogan tahun 2008-2009, stand industri jamu dan farmasi PT Sido Muncul serta PT Kacang Dua Kelinci dan pelayanan KB kepada masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Grobogan H. Bambang Pudjiono, SH dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Propinsi Jawa Tengah yang mau peduli kepada masyarakat Grobogan khususnya masyarakat yang masih menempati rumah tidak layak huni. Selain itu bupati juga memaparkan sejumlah prestasi yang diraih oleh pemerintah daerah Kabupaten Grobogan di tingkat nasional.

Yang baru-baru ini adalah dapat penghargaan Adipura, penghargaan mampu meningkatkan produksi beras di atas 5%, dan penghargaan kelompok tani terbaik serta masih banyak prestasi lainnya di ajang tingkat nasional. “Untuk itu Pemerintah Kabupaten Grobogan terus meningkatkan kinerjanya sehingga kedepan agar bisa sejajar dengan kabupaten-kabupaten lainnya,” jelasnya. (@wang)



SOSIALISASI PILPRES DENGAN PEMENTASAN WAYANG KULIT

KUDUS, SR - Dalam rangka menyemarakkan geliat pemilihan presiden bagi warga Kudus. Tepatnya pada tanggal 1 Juli 2009 telah dilakukan sosialisasi pilpres 2009 dengan pementasan wayang kulit oleh Ki Bambang Hadiwijaya di gedung kanzus sholawat Undaan Lor, Kudus.

Adalah L@PPIS (Lembaga Penelitian Pengkajian Pemberdayaan Perempuan Kudus) bekerjasama dengan Direktoral Jenderal Satuan Bangsa & Politik Departemen Dalam Negeri, mereka bersepakat dalam membangun kesadaran warga untuk memilih pemimpin bangsa melalui pemilihan presiden 8 Juli.

”Walaupun L@PPIS lembaga yang didominasi oleh kaum perempuan, dan wayang merupakan kesukaan kaum laki-laki, hal itu tidak jadi persoalan, sebab hakekatnya wayang merupakan wahana sosialisasi pengenalan langsung dengan kehidupan nyata, ada prokontra, pluralisme dan dinamisasi masyarakat yang terus berkembang, namun tetap bisa sesuai dengan aturan,” demikan ungkap Malaiha Dewi ( ketua L@PPIS) saat dimintai pendapat oleh SR tentang kenapa sosialisasi pilpresnya melalui pentas wayang.

”Bagi masyarakat pada umumnya dan perempuan pada khusunya hendaknya memiliki kesadaran bahwa satu suara yang dimiliki sangat berarti untuk bangsa dan negara,” demikian imbuhnya.

Selain tamu-tamu undangan dari para pejabat dan tokoh masyarakat di Undaan. Hadir pula dalam acara tersebut ketua KPU Kudus Gunari, dalam sambutannya.

”Pemilu tahun ini saat pemilihan legislatif bulan April lalu, antusias warga Kudus meningkat 2 kali lipat, dari 31% menjadi 78%, diharapkan pilpres 8 Juli nanti juga demikian, ”Ono opo-opo ra ono opo-opo tetap datang di TPS, sebab pilpres 8 Juli adalah akan memilih pimpinan bangsa yang akan memajukan bangsa kedepan,” demikian tegasnya. (Kus/ Mad)



Kanker Payudara
Tak Punya Biaya, Tasmi Belum Dioperasi


REMBANG, SR - Malang benar nasib Bu Tasmi (67) pasangan dari bapak Juremi (70) warga Desa Randu Agung RT 02 RW 05 Pedukuhan Sering, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang.

Bu Tasmi tidak menyangka kalau dirinya telah mengidap penyakit kanker. Karena Bu Tasmi selalu merasakan sakit di bagian payudaranya lalu dibawa anak angkatnya ke dokter Purba.

Menurut pemeriksaan dokter Purba bahwa Bu Tasmi telah mengidap kanker payudara. Berhubung benjolannya masih kecil, Bu Tasmi disarankan untuk segera beroperasi dan biayanya hampir 45,7 juta tetapi Bu Tasmi tidak mau alasannya karena takut dan juga dikarenakan faktor biaya pada akhirnya dia diberi obat jalan oleh dokter Purba.

Namun dalam pengobatan selama ini tidak ada perubahan sama sekali malah benjolan semakin membengkak. Kemudian keluarga Bu Tasmi memutuskan untuk cari pengobatan secara alternatif, bahkan setiap kata orang diikuti, sampai harta bendanya ludes dijual tinggal rumah satu-satunya yang Bu Tasmi tempati, tetapi dengan pengobatan alternatifpun tidak ada perubahannya bahkan payudaranya semakin membengkak namun apa kenyataannya semua hanya sia-sia belaka.

Karena penyakitnya tidak ujung sembuh malah semakin parah, akhirnya Bu Tasmi beserta keluarga hanya bisa pasrah dan berdo’a untuk menerima coban dari Tuhan. Sedangkan Pak Jasmin selama ini hanya bekerja sebagai buruh tani dan bekerja apa saja untuk menyambung hidup.

Dia berharap dengan adanya informasi melalui media ini, semoga ada para dermawan yang mau mengulurkan tangan untuk membantu kesulitan keluarga Juremi, dan uluran tangan dari mereka yang mereka nanti.

Kalau anda ingin jadi dermawan silahkan hubungi No. 081390715745 biro SR Rembang/ke kantor HIPSI Rembang dengan alamat Jln. Kartini No. 2 A Rembang 59211. (Art/Ctr)



Bunuh Istri, Sis Digelandang Polisi

REMBANG, SR - Diketemukannya jenazah wanita cantik di Bendungan Banyukuwung, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber, Rembang beberapa hari lalu akhirnya terkuak. Satuan Reskrim Polres Rembang akhirnya berhasil mengamankan Sis (37) warga Pasar Banggi, Kec Kota Rembang yang tidak lain suami sah dari wanita cantik yang tewas di bendungan tersebut.

Belum lama ini, beberapa anggota pramuka menemukan jenazah wanita memakai gaun merah di tepi Bendungan Banyukuwung. Penemuan mayat langsung diteruskan ke Mapolres setempat Mayat langsung diotopsi di RSU Dr Soetrasno, Rembang dan dimakamkan di pemakaman umum. Belakangan jenazah diketahui bernama Ny. Sugarmi (35) warga Desa Pasar Banggi, Kec Kota Rembang.

Setelah bekerja ekstra, polisi berhasil menciduk Sis yang ternyata suaminya sendiri. Dalam pengakuannya Sis membawa dua rekannya dari luar kota dengan bayaran Rp 2 juta untuk membantu menghabisi nyawa isterinya sendiri. Korban di dalam mobil Phanter dipukul dengan martil dan dijerat dengan tali plastik hingga tewas.

“Kini dua rekan tersangka masih dalam pengejaran petugas, karena identitasnya sudah kami pegang,” jelas Kapolres Rembang AKBP Wawan Ridwan didampingi Kasatreskrim AKP Sughirman kepada SR, Jumat (3/7).

Diperoleh keterangan, pasangan Sis dan Ny. Sugharmi ternyata sudah sepuluh tahun lebih tidak dikaruniai anak. Posisi ekonomi korban yang lebih mapan membuat Sis minder dan sering terjadi percekcokan. Belakangan diketahui Sis menjalin hubungan asmara dengan WIL dan berniat menikah lagi. Namun sayangnya jalan menyimpang yang ditempuh dan harus ditebus dibalik terali besi. (Art/Ctr)

Tidak ada komentar: