tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Selasa, 21 Juli 2009

SR edisi 72 - SEPUTAR BLORA

Koperasi “GUYUB” Setda Blora Terbentuk

BLORA, SR - Setelah beberapa tahun koperasi di lingkungan Setda tidak terdengar gaungnya, Senin (13/7) Bupati Blora resmikan Koperasi Gelem Usaha Yakin Uripe Barokah (GUYUB) milik Setda Blora.

Peresmian koperasi GUYUB itu sendiri dilakukan usai bersamaan dengan peringatan Hari Koperasi, yang bertempat di halaman Setda.

Bersamaan itu pula Sekda Blora Bambang Sulistya meluncurkan ciptaannya yakni batik Blora jilid keduanya. Peluncuran batik khas Blora dengan nama Batik Mustika ini, lansung dibagikan ke anggota Koperasi GUYUB ini secara simbolis.

Disamping itu juga batik mustika ini dibagikan langsung pada beberapa wartawan yang meliput acara peresmian koperasi ini.

Menurut Sekda Blora, anggota koperasi GUYUB ini sebanyak 242 orang. “Kabag Perekonomian Wahyu Agustini kami sepakat ditetapkan sebagai ketuanya,” ungkap Bambang Sulistya. (Roes)


KUD Jiken segera garap 2 sumur tua
Persiapkan bak penampungan untuk Limbah

BLORA, SR – Koperasi Unit Desa (KUD) Jiken selaku pemegang ijin penambangan sumur tua di Blora, kini telah melakukan persiapan untuk pembukaan eksplorasi sumur tua di wilayah Dusun Lemahbang, Desa Bangoan, Kecamatan Jiken.

Ada dua sumur dari enam sumur yang akan dikerjakan oleh masyarakat sekitar, lokasi sumur tersebut memang sangat berdekatan dan berada di lereng-lereng bukit. Saat ini, para pekerja dan tim dari KUD sedang mempersiapkan beberapa kelengkapan penunjang untuk eksplorasi kedua sumur tersebut.

Salah satunya dengan membuat tiga buah bak penampungan, yang akan digunakan untuk penampungan minyak, pemisah air dan minyak, serta pemisah air.

"Ketiga bak penampungan itu wajib dibuat, sebagai sarana untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar penambangan," ujar wakatek KUD Jiken, Abdul Rahman kepada SR saat berada di lokasi sumur tua, Jum'at (10/7).

Menurutnya kelestarian lingkungan memang menjadi hal yang harus diperhatian serius, oleh setiap kegiatan penambangan minyak. Bahkan pihak KUD sendiri juga telah memaparkan soal kelestarian lingkungan saat mengajukan ijin. ”Kami sudah melakukan presentasi terkait HSE,” tandas Maman demikain pangilan akrab lelaki paruh baya ini.

HSE sendiri meliput health (kesehatan), Savefty (Keselamatan) dan Environment (lingkungan) yang mana setiap penambangan harus melakukan mekanisme ini. Kalau hal itu tidak dilaksanakan maka tidak diberi ijin atau ijinya bisa dicabut.

Modern Tradisonal
Lanjut Maman, bahwa pengelolaannya nanti akan dilakukan dengan cara modern tradisional karena memadukan mesin dengan manusia. Sehingga sumur yang ada dapat dinikmati masyarakat. Kalau menggunakan alat modern maka masyarakat yang dirugikan dan tidak bisa menikmati hasil dari minyak itu sendiri.

”Kami lakukan semaksimal mungkin agar bisa dinikmati masyarakat, sebagian alat dengan mesin seperti untuk menarik timba, lainnya dengan tenaga manual manusia,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pertambangan dan energi (Distamben) Kabupaten Blora, Adi Purwanto, sangat berharap agar sumur tua yang dioleh oleh KUD Jiken, dapat mengangkat potensi Blora, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui eksplorasi di sumur tua.

”Hendaknya semua pihak bisa mendukung, keberadaan sumur tua, sehingga benar-benar bisa dinikmati masyarakat,” harap Adi Purwanto yang melihat langsung proses persiapan eksplorasi sumur tua tersebut.

Lanjut Adi, pihaknya bersama KUD siap apabila lokasi sumur tua tersebut dipakai tempat untuk study banding dari daerah lain. (Gie)

Tidak ada komentar: