CEPU, SR.- Menjelang Pilbup 2010 telah muncul beberapa kandidat calon yang beredar di masyarakat. Salah satu calon yang akan ikut bertarung di arena Pilbup nanti, H Setiaji Setio Widjaya, SH (53), akan berangkat dengan kereta PDI Perjuangan.
Langkah awal pencalonan telah ditempuh Setiaji dengan mengambil formulir pendaftaran di DPC PDI P Blora, Senin (8/10). Pengusaha dari Cepu ini berangkat bersama beberapa personil dari PAC PDI Cepu yang kebetulan memiliki agenda di Blora.
Menurut Sekretaris PAC PDIP Cepu, Ir Lusiono salah satu bacabup yang permisi melalui PAC PDI P Cepu adalah Setiaji jadi ketika dia meminta didampingi saat pengambilan formulir pendaftaran pihak PAC mengiyakan.
“Siapapun yang mencalonkan diri melalui PDIP kita terima, tinggal nanti rekomendasinya jatuh ke tangan siapa. Siapapun calon yang mendapat rekomendasi dari PDI P sebagai cabup yang akan kita dukung,” tandasnya.
CEPU LAGI: Bacabup Setiaji (berbaju hitam) sa at mengambil formulir di DPC PDIP Blora
Sementara itu menurut petugas dari DPC PDIP Blora, hingga saat ini
“ Dari kelimanya baru Sunarto yang mengembalikan formulir pendaftaran,” kata Yati (30) salah seorang petugas.
Proses pendaftaran bakal calon bupati di PDIP melalui beberapa tahapan, menurut Bagong Suwarsono (Wakil Ketua Bidang Mahasiswa, Pemuda, Pelajar dan OR), tahap awal adalah pengambilan formulir pendaftaran dan pengembalian formulir, kedua tahap verifikasi, lalu penjaringan melalui rakercabsus.
“Hasil dari rakercabsus ini diajukan ke DPD untuk memperoleh rekomendasi,” ujarnya.
“Banyak isue yang beredar di masyarakat bahwa biaya mendaftar bacabup lewat PDIP sangat mahal, hal ini tidak benar sama sekali, karena siapapun yang terlibat akan bergotong royong memikul biaya ini,” tandas Bagong.
Instruksi dari DPP, PDIP Blora akan mengusung calon Bupati (orang nomor 1), sedangkan untuk wakilnya bisa sang calon membawa sendiri, dipasangkan DPC atau dengan cara kualisi dengan partai lain.
“Kriteria umum calon harus siap memperjuangkan nasib petani karena PDI partainya wong cilik, harus paham hak guna APBD, bahwa APBD untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk keluarga atau kroninya, dan yang tak kalah penting harus mampu mendatangkan investor sehingga tidak tertumpu pada DAU saja,” katanya. (Agt)
Spontanitas Menhut ke Cepu
CEPU, SR- Sabtu (14/11), Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, SE mampir ke Pusbanghut dan KBM Ika (Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Kayu) Cepu. Menteri yang baru dilantik ini mengadakan kunjungan kerja ke desa Dander Bojonegoro untuk memperbesar potensi proyek pariwisata air di wilayah itu.
Menurut Kahumas KBM Ika Cepu, Subarjo, agenda kedatangan menteri ini mendadak dan rencananya akan meninjau pabrik vinir, GF (garden furniture) dan show room KBM Ika.
Zulkifli datang bersama rombongan para pejabat Perhutani dan Bupati Bojonegoro Suyoto hanya beberapa menit saja. Pada kesempatan terbatas itu dia sempat menuliskan kesan dan pesannya tentang KBM IkC,
“Cukup Bagus, perlu ditingkatkam,” tulisnya pendek.
Sementara itu Menejer Olah KBM Ika Cepu, Gunawan SP yang sempat mendampingi wartawan sempat menjelaskan tentang perkembangan produksi KBM yang selama ini terus ditingkatkan untuk meraih hasil maksimal.
“Kami berusaha memenuhi keinginan konsumen dengan meningkatkan mutu produk, untungnya bahan bakunya kami tidak mengalami kendala karena bekerja sama dengan KPH-KPH yang berada disekitar Cepu seperti Randublatung, Cepu, Rembang, Blora dan Kendal,” ujarnya.
Sedangkan Menejer Pemasaran, Mustopo mengakui pemasaran produk tahun ini agak menurun dari tahun sebelumnya karena terbentur krisis global. “Untunglah sejak Agustus 2009 keadaan mulai membaik,” ungkapnya.
Target pemasaran tahun 2008 sebanyak 73 M sedangkan tahun 2009 turun menjadi 65 M. Namun demikian tahun 2009 dapat menembus pasar eksport GF dan finish product ke Italia, Perancis dan Jerman.
Jenis produk ekspornya berupa garden furniture, decking kapal dan bangunan rumah, fluring, lamela vinir (ekspor ke
“Kami menerapkan kiat pelayanan cepat dan selalu berusaha membangun kepercayaan dengan pelanggan (buyer),” kata Mustopo. Dia juga mengatakan kendala yang dialami berupa pembatasan bahan baku di tahun 2009 hanya 15.000 m3 sedangkan tahun sebelumnya 30.000 m3.
“Kami menyikapi hal ini dengan lebih meningkatkan mutu produksi dan desainnya, “ tambahnya.
Pemasaran produk KBM Ika mayoritas melalui email setelah pelanggan menyaksikan produk yang ditawarkan melalui pameran-pameran produk yang diikuti KBM di beberapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar