tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Selasa, 10 November 2009

S2 - S3 DEPTAN Study Banding

100 orang S2-S3 Deptan Kunjungi P4MI Blora 

 

BLORA, SR- Sekitar 100 orang petugas belajar S2 dan S3 dari Badan Litbang Departemen Pertanian (Deptan), melakukan kegiatan Field trip sehari di Kabupaten Blora, Sabtu (7/11).

 

Selama di Blora, mereka yang pakar pertanian dari beberapa universitas ternama seperti, UGM, UNPAD, UNBRAW (Malang) dan IPB (Bogor) mengunjungi objekobjek kegiatan program P4MI yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Blora.

 

Kedatangan mereka diterima langsung oleh Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo, Kepala Distanbun Sutikno Slamet dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Gunadi, di ruang rapat Setda Blora, kemarin.

 

Program P4MI di Blora, menarik minat mereka karena dinilai berhasil dalam mengelola sektor pertanian sehingga petani menjadi lebih mandiri dengan berorientasi pada agroekonomi di sektor pertanian.

 

Penanggung jawab P4MI pusat, Dr Eko Ananto mengatakan, di Blora yang dilaksanakan awal adalah pemenuhan infrastruktur khususnya di bidang air, setelah itu selesai baru kemudian dilaksanakan inovasi-inovasi lain.

 

ORATOR : Buparti Yudhi Sancoyo memang orator sejati, terlihat saat memberikan orasinya dihadapan para peneliti S2 – S3 dari balai Penelitihan Deptan RI, yang membuat mereka mengikuti dengan seksama (Foto:Roes/SR)


"Dampaknya bagi petani sangat besar, terbukti Blora mendapat penghargaan dalam bidang peningkatan produksi pangan dari Presiden, selain itu muncul sentra agroindustri bidang pertanian," ujar Eko.

 

Di antaranya, lanjut Eko dengan terbentuknya Komite Investasi Desa (KID) yang kemudian berkembang menjadi lembaga ekonomi desa yang langsung dimanfaatkan oleh para petani.

 

Menurutnya, Desember 2009 nanti, program P4MI akan berakhir dan diharapkan pemerintah kabupaten (pemkab) dapat mengambil alih usaha-usaha yang telah dikerjakan, dan dapat dikembangkan lagi agar semakin meningkat.

 

Sementara itu, Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo mengatakan, kendala pertanian di Blora yang paling krusial adalah soal air yang masih kurang, selain itu harga sarana produksi pertanian yang tinggi dan harga jual saat panen yang rendah.

 

"Persoalan itulah sebenarnya yang dihadapi Blora, namun sejak adanya P4MI dengan membangun sumur-sumur di sawah, membuat produksi pertanian meningkat, dan persoalan air sedikit bisa diatasi," kata RM Yudhi Sancoyo. (Roes)

Tidak ada komentar: