tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Rabu, 04 November 2009

SR edisi 80 - POLITIK - BURSA CABUP - DPRD BLORA DIPROTES

Joko Tuntut Transparansi Pimpinan Dewan

 

BLORA, SR- Ternyata anggota dewan yang diharap kompak, sudah mulai tampak ketidak harmonisanya dalam minggu ini.

       

Misalnya rapat yang mengagendakan pembahasan draf LPJ Bupati, minggu lalu tidak lengkap sehingga rapat paripurna agak terganggu. Bahkan muncul runmor bahwa ada otak atau provokator yang menggagalkan rapat paripurna ini.

       

Muncul nama Joko Mugiyanto ketua Fraksi Demokrat yang disebut sebagai penggagal rencana rapat yang membahas komisi ini.

       

Ketika dikonfirmasi SR, Joko membenarkan bahwa dirinya mengajak teman-temannya di DPRD agar tidak menghadiri rapat ini.

 

“Memang benar saya mengajak teman-teman untuk tidak hadir,” kata Joko Kamis (29/10) di kediamannya.

       

Adapun alasan Joko sederhana yaitu agar administrasi serta agenda kerja sewbagai anggota dewan disusun secara tertib.

 

“Disusun jadwal dulu agar jelas, tidak asal ngebel secara mendadak, pak besok ada rapat. Kita ini anggota dewan yang dipilih langsung rakyat, bukan dipilih dengan nomor urut partai,” jelas Joko.

       

Lanjut Joko, dengan disusunnya jadwal maka dirinya dan teman anggota dewan yang lain akan disiplin jadwal yang telah ditentukan bersama.

 

“Seperti di DPRD Rembang, jadwal kerja atau agenda kerja sudah tersusun rapi selama satu tahun,” ujar Joko.

       

Disamping itu dirinya juga meminta agar unsur pimpinan DPRD transparan terhadap apapun permasalahan kepada semua anggota dewan.

 

“Juga saya sebagai ketua fraksi Demokrat meminta unsur pimpinan dewan pada hari Selasa, Rabu dan Kamis ada di Ruang kerjanya masing-masing, bila tidak ada agenda luar kota. Jangan datang ke DPRD bila rapat saja,” tandas Joko.(Roes)



Golkar Pastikan Usung Yudhi – Hestu

 

BLORA, SR- Polemik tentang mundur atau tidaknya Hestu Subagyo sebagai bacawabup Partai Golkar akhirnya terjawab sudah. Setelah Sabtu (31/10) secara resmi ketua DPR PG Blora Yudhi Sancoyo menyatakan bahwa Hestu sudah mendapat rekomendasi partai berlambang pohon beringin ini.

       

Menurut Yudhi Sancoyo yang saat ini menjabat bupati Blora keputusan Partai Golkar (PG) sudah bulat mencalonkan Hestu Subagyo sebagai calon wakil bupatinya yang akan berlaga dalam Pilbup mendatang,

 

“Sesuai komitmen bersama dari paartai golkar saya dan pak Hestu akan maju pada pilkada 2010 nantinya,” kata Yudhi.

       

Disamping komitmen itu Yudhi juga menjelaskan Kamis (29/10) yang lalu saat mengadakan rapat seluruh pengurus PG di tiap kecamatan, mengambil keputusan bahwa Dia dan Hestu direkomendasi sebagai pasangan cabup dan cawabup partainya.

       

Disisi lain hampir semua sumber di kalangan PG mengatakan bahwa dengan direkomdasinya Yudi Hestu maka partainya akan lebih mudah menarik masa untuk mendukungnya.

       

Keyakinannya beralasan karena pasangan kandidat cabup dan cawabuo ini memounyai latar belakang berbeda yang saling melengkapi.

 

“Pak Yudhi ahli dalam merangkul masa sedang pak Hestu lebih condong masalah financial yang merupakan syarat mutlaknya dalam pilkada nantinya,” kata sumber yang wanti-wanti tidak menyebut namanya.

       

Sumber tersebut juga menambahkan, memang sudah bukan rahasia lagi bahwa masalah finansial sangat berpengaruh pada sebuah pesta demokrasi seperti pilkada nantinya.(Roes)




PDIP Mulai Jaring Calon

Warsit Juga Ambil Formulir

 

BLORA, SR – Semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan umum kepada daerah (pilkada) Blora 2010, partai politik (parpol) sudah mulai mengendus-endus para jagonya. Hanya saja saat ini baru beberapa partai yang sudah mulai melakukan pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup).

       

Sementara partai lain masih menunggu penjaringan, dari hasil pemilu 2009, hanya ada dua parpol yang langsung bisa mengusung calon sendiri, yaitu PDIP (8) dan Golkar (9), karena syarat partai untuk bisa mengusung minimal punya 7 kursi di parleman. Bagaimana dengan Demokrat, karena hanya memiliki 6 kursi maka, partai pimpinan Bambang Susilo ini harus mencari koalisi dengan partai lain, untuk bisa mengusung sendiri.

       

Disaat partai lain masih disibukkan dengan wacana para calon, PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2009 lalu, sudah melakukan start dengan membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin maju sebagai bacabup atau bacawabup.

       

”Kami telah melakukan pendaftaran dan berakhir 24 nopember nanti, bagi siapa saja yang ingin mendaftar lewat PDIP kami persilahkan,” kata Wakil Sekretaris bidang Intern DPC PDIP Blora, Sucahyo Jati Asmoro, Sabtu (31/10).

       

Menurut Sucahyo, saat ini sudah ada empat nama yang mengambil formulir, diantaranya ada nama mantan Ketua DPRD Blora HM Warsit, Sunarto dan Letkol Djoko Nugroho (Kokok), satunya anggota DPRD dari PDIP Blora Colbert Manggara Tua.

       

”Saya datang atas nama pribadi untuk mengambil formulir pendaftaran calon bupati dari PDIP, karena dengan PDIP sudah tidak asing lagi bagi saya,” kata Djoko Nugroho yang biasa dipanggil Kokok kepada SR, Sabtu (31/10).

       

Menurut Kokok yang saat ini masih menjabat sebagai Dandim Rembang, selain mengambil formulir dirinya juga ingin bersilaturahmi dengan teman-teman di PDIP sebab selama di Cepu, keluarga telah menjadi bagian dari PDIP, termasuk kakaknya yang pernah menjadi Ketua DPC PDIP Blora sebelum akhirnya menjadi Bupati Blora.

       

”Sekaligus mohon do’a restu kepada masyarakat Blora, semoga nanti dapat lulus ujian dan diterima, sehingga bisa bersatu membangun Blora kedepan agar lebih baik, terutama pemerintahan yang bersih dan kondusif,” ujar Kokok.

 

Makin Rame

Sebelumnya sempat muncul rumor kalau Kokok akan maju lewat Demokrat, yang akan berpasangan dengan Bambang Susilo. Munculnya nama Kokok makin menambah rame persaingan menuju pendopo.

       

Hingga saat ini, beberapa nama sudah mulai muncul meramaikan bursa bacabup/bacawabup. Seperti nama Incumbent RM Yudhi Sancoyo, Bambang Susilo, Sunarto, Abu Nafi dan Ketua KNPI Teguh Kristiyono.

       

Namun demikian, hanya yang sudah pasti dicalonkan yaitu Yudhi Sancoyo dari Partai Golkar, sementara yang lainnya belum pasti karena masih menunggu rekomendasi dari parpol atau akan maju lewat jalur independent. (Gie)

Tidak ada komentar: