tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Sabtu, 16 Mei 2009

SR 67 - RAGAM

Selebritis
Dian Sastro Ingin Cantik sampai Punya Cucu
Jakarta,SR.-


Sudah dua tahun ini Dian Sastrowardoyo rutin mengonsumsi makanan organik. Meski sempat kesulitan, kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Pasalnya, bintang Ada Apa dengan Cinta? itu yakin bahwa mengonsumsi jenis makanan organik akan sangat bermanfaat di kemudian hari.


Dian sudah mencari tahu sejak lama tentang makanan organik. "Awalnya susah. Mungkin, karena kepadatan aktivitas aku di luar rumah," ujarnya saat ditemui di Senayan City kemarin.Di luar rumah, kata Dian, tidak banyak rumah makan yang menjajakan makanan dengan bahan masakan yang dikelola secara organik. "Akhirnya, mau tidak mau, makan makanan biasa kalau sedang tidak di rumah," kenang perempuan kelahiran 16 Maret 1982 itu.


Sementara itu, membawa bekal sendiri dari rumah dirasa kurang memungkinkan. Selain persoalan sempitnya waktu, makanannya akan menjadi dingin sehingga kurang sedap. Beruntung, pemain film Drupadi itu mengatakan, sekarang ini sudah ada katering langganan.




Katering itu, menurut dia, memang terbiasa memasak masakan sehat untuk rumah sakit, penderita diabetes, kelebihan kolesterol, dan sebagainya. "Kata pelatih olahragaku, aku harus mengatur pola makan," terus Dian yang rutin fitnes tiga sampai empat kali dalam seminggu.


Untuk urusan kulit, selain minum vitamin E, Dian tidak lupa menggunakan sun block jika akan banyak beraktivitas di luar ruangan. "Jadi, sebenarnya jangan khawatir buat para perempuan yang sering naik angkot (angkutan kota, Red). Pakai sun block saja. Aku juga masih suka naik ojek kalau lagi telat," ungkapnya.Bagaimana rasanya naik ojek?


"Rasanya, semriwing-semriwing gitu deh," akunya latas tersenyum. Dia menegaskan bahwa menjadi perempuan cantik tidak boleh manja.Menurut Dian, merawat kecantikan dan kesehatan tubuh memang bukan perkara mudah. Namun, prinsipnya, jangan ragu dan lelah untuk dilakukan.


"Aku merawat diri ini untuk diriku sendiri, bukan orang lain. Lagi pula aku nggak mau cantik untuk orang, karena nggak mau dipelototi orang. Nanti malah nggak nyaman," tuturnya, setengah bercanda. Dian menegaskan, kecantikan adalah investasi jangka panjang. "Aku pengin cantik sampai nanti jadi ibu-ibu dan punya cucu," harapnya. (Roes)




Pendikan keluarga
Belajar di Kasur Pangkal Tertidur


Pernah dengar cerita Sleeping Beauty kan? Dalam kisah itu, diceritakan bahwa Putri Aurora yang cantik jelita hidup bahagia di kerajaan milik sang ayah. Namun, kutukan peri jahat membuatnya tidur abadi saat ujung jarinya tertusuk jarum mesin pemintal. Akibatnya, sang putri tertidur selama ratusan tahun sampai akhirnya dibangunkan kecupan sang pangeran tampan.


Kisah ala Putri Aurora ternyata bukan isapan jempol belaka. Zaman sekarang, masih ada orang-orang yang tertidur setelah bersentuhan dengan suatu benda. Nama kutukan itu sleeping study. Ya, kalau Putri Aurora tertidur saat memintal benang, mayoritas 74,7 persen responDet tertidur saat belajar.


Wah, berarti, peri jahat masih berkeliaran dong? Tenang, yang terjadi nggak seperti itu. Para responDet tertidur saat belajar bukan karena kutukan. Tapi, karena belajar di kasur (27,9 persen), materi pelajaran yang memang membosankan (23,1 persen), atau kecapekan (20,1 persen).


Seperti dalam kisah Putri Aurora, kutukan sleeping study itu juga punya penawar. Eits, bukan kecupan pangeran tampan yang jadi penetral. Itu mah namanya mupeng! He he. Menurut responDet, yang bisa menangkal kutukan sleeping study adalah alunan musik (37,7 persen), belajar di meja belajar (19,2 persen), dan nggak belajar terlalu malam (18,9 persen).


Salah seorang responDet yang punya pengalaman jadi korban kutukan sleeping study adalah Muhammad Indra Syahputra. Pelajar SMP Khadijah itu pernah tertidur saat belajar lantaran buka buku di atas kasur. "Gara-gara belajar sambil tiduran, jadi kebawa males. Aku yang awalnya semangat akhirnya malah molor di tempat tidur, ha ha," cuapnya.


Nah, sebagai korban sleeping study yang cukup berpengalaman, Indra punya vaksin yang sering digunakannya. Namanya, MUSIK. ''Kalau lagi belajar, lebih baik sambil nyetel MP3 atau dengerin radio. Suasana rame bikin orang kebrisikan, kan. Kalau sudah gitu, kan nggak jadi ngantuk," tandasnya.


Seiya sekata sama Indra, Johan Putra sependapat bahwa kasur memang cocok mendapat predikat biang tertidur saat seseorang belajar. ''Masalahnya, kasur tuh benar-benar berhawa tidur. Siapa pun yang melakukan apa pun di sana pasti ngantuk. Termasuk, belajar di kasur,'' ungkap cowok yang sekolah di SMAN 9 itu.


Buat membendung kantuk, Johan punya jurus ampuh. Yakni, belajar di tempat yang benar: meja belajar. "Kalau di meja belajar, hawa buka bukunya lebih kental. Jadi, ilmu yang dipelajari juga lebih nancep ke otak. Dan yang lebih penting, nggak ngantuk," urainya panjang lebar.


Pengalaman Aprina Fitri lain lagi. Menurut pelajar SMK Farmasi itu, yang bikin virus sleeping study datang adalah pelajaran yang membosankan. ''Biasanya, kalau pelajarannya enak, gampang dicerna, jadi lebih konsen. Kalau mbosenin, udah gitu banyak istilah anehnya pula, waduh, selamat deh, pasti ketiduran," cerocosnya.


Biar nggak fall asleep saat belajar, Fitri punya tip jitu yang sama dengan Johan: belajar di meja belajar. "Kalau belajar di meja, pasti duduknya tegak. Nggak nyender atau tiduran. Nggak jadi ngantuk kan?" katanya. (ask/rum/Roes)




Pendidikan sex
Seks di Luar Kamar ??!


Jangan sampai aktivitas seksual hanya menjadi rutinitas tanpa ada lagi sensasi. Bila bosan dengan gaya yang itu-itu saja, Anda bisa mencoba pengalaman baru dengan ngeseks tanpa menanggalkan busana, di tempat-tempat yang tak biasa!
Untuk mewujudkan sensasi tak biasa itu, Anda dan pasangan perlu sedikit melakukan persiapan.


Pilih pakaian
Seks tanpa menanggalkan pakaian, bukan berarti hanya menggunakan pakaian sehari-hari. Sebaliknya, Anda perlu menyiapkan pakaian khusus; menutup sebagian tubuh, tapi memberikan akses ke bagian-bagian 'penting'.
Pilihlah busana yang simpel dan kalau bisa, longgar. Anda bisa memilih lingerie berupa baju tidur dari bahan lace atau sutra. Sementara pasangan bisa memakai celana boxer longgar yang dipadu t-shirt.


Pilih lokasi
Jangan melulu di ranjang. Anda bisa memilih sofa di ruang tamu atau di depan televisi di ruang keluarga. Bisa juga mengambil tempat di dapur, di meja makan (tentu saja pastikan dulu meja itu cukup kuat untuk menyangga Anda berdua). Tempat yang lebih ekstrim, Anda bisa mencobanya di atap rumah dekat tempat jemuran. Pilihan tempat yang tidak lazim ini akan menambah sensasi anda berdua dalam bercinta.


Foreplay
Hubungan intim yang baik selalu didahului oleh proses pemanasan yang memadai. Pakaian yang masih menempel tidak boleh menjadi halangan. Sebagai tahap awal, rabalah bagian tubuh pasangan Anda dari luar pakaiannya. lakukan dengan lembut. Kalau ingin menjangkau kulitnya, singsingkan sedikit busananya. Hmm..


Berpakaian sampai akhir
Pakaian yang yang longgar dan sederhana akan mudah disingkapkan kapanpun Anda membutuhkannya. Pakaian itu juga tidak akan menghalangi Anda bercinta dengan berbagai posisi. Lakukan posisi-posisi bercinta yang menyesuaikan tempat sekitar. Lakukan sentuhan akhir sambil tetap mengenakan pakaian.
(PR/dila/Roes)

Tidak ada komentar: