tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Senin, 18 Mei 2009

SR Edisi 67 - OLAH RAGA

klik Pada GAMBAR


Anggaran Minim, Dua Atlet Blora Terancam Pindah

BLORA, SR - Kabar kurang baik akan segera muncul, setelah anggaran Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kab Blora dipangkas dari Rp 150 juta menjadi Rp 25 juta. Padahal selama ini, selama 3 tahun pada setiap Popda dipastikan Blora menjadi juara umum dalam cabang olah raga ini.

Hal itu diungkapkan ketua Umum Perpani Blora Wahono saat dikonfirmasi Jum’at (8/5) di ruang kerjanya. “Dampak pemangkasan anggaran ini, saya khawatir larinya dua atlet nasional yang dimiliki Blora yakni Lusiana Pandiangan dan Uli Sibarani kabur ke daerah lain,” katanya.

Menurutnya, dengan bantu

an uang pembinaan dari APBD, sangat berguna sekali mengingat peratan panahan harganya sangatlah mahal. “Ambil contoh harga busur FITA saja harganya 28 juta sedang anak panah satu set Rp. 5,5 juta. Belum lagi target/spon kasar setiap 4 kali latihan harganya per buah Rp.150 ribu. Bagaimana bisa berprestasi lagi dengan anggaran sebesar itu,” jelas Wahono.

Disisi lain dia sangat menyayangkan pengeplotan anggaran olah raga pada tahun ini. Untuk itu dirinya enggan disalahkan bila nantinya atletnya tidak menghasilkan prestasi seperti tahun sebelumnya.

“Tahun lalu pada Popda kami mendapatkan 8 medali emas dari 10 emas yang diperoleh Kabupaten Blora. Begitu juga pada ajang sirkit panahan nasional di Bogor kami selalu pulang bawa medali emas,” tandas Wahono. (Roes)


Sikat Persinga Ngawi 3-1

Permainan Belum Stabil

BLORA, SR – Setelah hanya menang tipis 1-0 atas Rembang Selection pada uji coba sebelum. Persikaba Blora berhasil menyarangkan tiga gol ke gawang Persinga Ngawi dalam uji coba yang dilaksanakan di Stadion Kridosono Blora, Ra

bu (13/5) dan menang dengan skor 3-1 (3-0).

Tiga Gol anak-anak asuhan Bonggo Pribadi semuanya dihasilkan pada babak pertama melalui Stiker Alamsyah pada menit 5, selang empat menit kemudian melalui umpan matang dari Alamsyah, Arvi yang dalam posisi bebasa dengan mudah memperdaya penjaga gawang Aris untuk membawa keunggulan 2-0.

Melalui serangan yang gencar dan terpola akhirnya gawang Persinga Ngawi kembali bobol oleh tendangan keras Hariyanto pada menit 26. Namun setelah itu serangan tim selalu kandas oleh barisan pertahanan laskar Alas Ketonggo yang bermaterikan pemain U-23. Persinga sendiri sebenarnya akan berlaga di kompetisi divisi II sehingga bermaterikan pemain U-23.

Dibabak kedua, masing-masing tim menganti beberapa pemain. Khusus Persikaba setelah dilakukan pergantian beb

erapa pemain, permainan cenderung menurun sehingga anak-anak Ngawi dengan leluasa memborbardir gawang Persikaba. Namun begitu anak-anak laskar sunan pojok juga beberapa kali mengancam pertahanan lawan melalui Mustari, Alamsyah dan Budiayana namun masih melebar kearah gawang.

Setelah beberapa kali mengancam gawang Persikabna, Akhirnya melalui serangan yang apik Kapten Persinga Ari berhasil merobek gawang Catur dimenit 84 hingga membuat kedudukan akhir 3-1.

Tidak Stabil

Usai pertandingan pelatih Bonggo Pribadi melihat bahwa permainan masih belum stabil, terlihat bahwa permainan terlihat baik hingga menit 20 setelah itu terus menurun dan puncaknya pada babak kedua dimana sebagian besar pemain yang dimainkan pada babak pertama diganti.

”Dua puluh menit pertama sangat baik namun setelah itu permainan menurun, harusnya meskipun dilakukan pergantian

permainan tetap seperti semula,” ujar Bonggo.

Menurut dia tim yang diturunkan di babak pertama merupakan gambaran tim inti nantinya, namun demikian mantan pelatih PSIS Semarang ini ingin agar semua pemain menjadi pelapis yang sepadan dengan pemain inti. Sehingga tidak ada perbedaan yang mencolok antara kualitas pemain utama dan cadangan.

”Kompetisikan panjang jadi semua pemain pelapis harus memiliki kemampuan yang sama dengan pemain inti, khusus pertandingan ini semua sudah bermain bagus dan menunjukkan motivasi,” tambahnya.

Setelah melawan Persinga Ngawi, selanjutnya Persikaba akan melaksanakan uji coba melawan Diklat Salatiga pada Jum’at (15/5) di Stadion Kridosono. (Gie)



Atlet Judo Blora, Raih Satu Medali Perak

BLORA, SR - Sujatmiko pejudo as

al Blora yang turun di tiga kelas berhasil meraih satu medali perak, untuk kelas 55 kg putra. Selain meraih medali ia juga menyabet piala yang sama, dalam Kejuaraan daerah (kejurda) Judo yang diadakan di Bantuan Daerah Istimewa Yogkarta (DIY), belum lama ini.

P

elatih Judo Blora Suripno, menyatakan Sujatmiko memang pejudo terbaik, apalagi ia piawai dalam menggunakan beberapa teknik, khususunya teknik bantingan. “Secara skill ia mampu menguasai emosi dirinya dan bisa memanfatkan tenaga lawannya dengan baik,” ujarnya.

Suripno menambahkan saat ini atlet judo yang dimiliki sedang serius melaksanakan training center guna mengadapi 2009 yang rencananya digelar Juli mendatang di Kota Surakarta. Menurutnya pejudo Blora berlatih secara rutin di GOR Mustika Blora..

“Saya berharap kedepannya banyak bermunculan bibit-bibit muda berprestasi dalam bidang olahraga maupun yang lain, sehingga dapat mengenalkan nama kota sate ini di tingkat nasional, bahwa memiliki segudang atlet yang berbakat,” harapnya.

Bahkan khusus judo telah banyak atlet yang memperoleh berbagai medali, yang semua itu tidak lepas dari kerja keras semua pengurus PJSI dan dukungan para orang tua.

“Itu semua berkat kedekatan yang baik antara pelatih dan pejudo sehingga bisa mendapatkan prestasi yang maksimal,” kata Muridno.

Selain hal tersebut juga dibutuhkan sering antara pejudo dan jajaran semua pengurus PJSI untuk lebih mendekatkan diri bagaikan anak dengan orang tua, jadi tidak ada rasa canggung saat berbicara ataupun mengeluarkan unek-uneknya.

Olahraga judo berkembang pesat di kota sate ini, karena setiap ada lomba diberbagai tempat PJSI selalu ikut andil dan sering kali meraih medali dalam turnamen baik di tingkat pelajar atau umum. (Dn)

Tidak ada komentar: