tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Kamis, 14 Mei 2009

Terkait Pemotongan BLT

Terminal Cepu Rusak Parah
Cepu,SR.-

Kondisi terminal Cepu cukup memperihatinkan. Sebab, ruas jalan di dalam maupun di sekeliling terminal rusak parah. Kerusakan sarana terminal tersebut tak jarang menyebabkan rusaknya mobil. Sejumlah awak angkutan umum meminta Pemkab Blora segera memperbaiki kerusakan tersebut. ”Beberapa waktu lalu ada bus yang pirnya patah setelah melewati jalan yang berlubang-lubang itu,” ujar Yanto, salah seorang awak angkutan umum minggu lalu.

Menurut dia, beberapa kali keluhan disampaikan kepada pengelola terminal. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut. Parno awak bus lainnya menyatakan pelataran parkir di Terminal Cepu kini ”dihiasi” dengan beberapa lubang yang cukup lebar.
Tanda-tanda kerusakan jalan, kata dia, sudah terlihat sejak tahun lalu. Tidak adanya penanganan segera dan turunnya hujan menjadikan kerusakan semakin parah. Air hujan tergenang di lubang tersebut. ”Tolonglah terminalnya segera diperbaiki,” tandasnya.
Agustina salah seorang warga Cepu mengatakan, mestinya Pemkab Blora malu melihat kondisi Terminal Cepu saat ini. Sebab, terminal merupakan pintu gerbang menuju suatu daerah. Jika terminalnya rusak, kata Agustina, warga dari luar daerah akan beranggapan kondisi yang sama juga dengan mudah ditemui di Blora. ”Kerusakan sarana di Terminal Cepu sebenarnya terjadi sejak lama. Sebagai warga Cepu, kami malu atas kerusakan itu,” tuturnya.
Selain halaman parkir, lubang menganga di tengah jalan juga terlihat di pintu masuk terminal dari arah Blora. Kerusakan itu menyebabkan tak ada lagi bus yang melewati jalan tersebut. Para sopir lebih memilih menerobos pintu keluar terminal ketika akan masuk terminal.
Kerusakan jalan juga tampak di depan kompleks terminal mulai dari perempatan SPBU hingga pasar. Di jalur itu banyak air tergenang. Lubang di tengah jalan terlihat pula di belakang terminal. Jalan tersebut selama ini dilalui kendaraan yang ingin masuk maupun keluar dari komplek pasar.(Roes)


Murni Aspirasi Rakyat
Jepon, SR.-
Mencuatnya pemotongan BLT yang terjadi di desa Kawengan kecamatan Jepon, dari data SR dilapangan berasal dari masukan masyarakat. Atau dengan kata lain masyarakat desa, saat ini sudah bisa dikatakan menuntut dan peduli keterbukaan program pemerintah.
 
Padahal sebelumnya ada beberapa elemen masyarakat, menuding munculnya kasus tersebut karena adanya caleg terpilih Suningsih. Asumsi mereka cukup sederhana, bahwa itu wujud pelampiasan dendam Suningsih yang kecewa saat kalah dalam pilkades lalu.
Saat ditemui di kediamanya Caleg Jadi dari partai Golkar ini justru sangat kaget terhadap tudingan itu. “Saya kaget kok bisa-bisanya ada orang yang menuduh saya dendam, Padahal itu fakta yang ada. Dan masyarakat Kawengan tahu saya caleg didaerahnya maka mereka menyalurkan aspirasinya pada saya,dan itu merupakan wujud pembelajaran berdemokrasi” jelasnya. 
Menurut Caleg yang dipastkan duduk di DPRD Blora ini, bila aspirasi masyarakat yang disampaikan kepadanya tidak ditindaklanjuti adalah dosa besar. “Saya terpilih karena mereka, dan saya wajib menindaklanjuti aspirasinya. Saya pilih anda dan temen-temen pers, yang bisa langsung membuktikan dilapangan dalam waktu cepat,” ungkap Suningsih.(Roes)


Tidak ada komentar: