tabloid pertama karya CAH BLORA ASLI

Senin, 18 Mei 2009

SR Edisi 67- LINTAS KECAMATAN & PENDIDIKAN

Klik GAMBAR




24 Siswa Bersiap Untuk Olimpiade Sains

BLORA, SR – Dinas Pendidikan Nasional (Disdik) Blora mempersiapkan 24 siswa SMA pilihan mengikuti olimpiade sains tingkat provinsi Jateng di Semarang Juni mendatang. Semua siswa yang dipersiapkan itu akan mewakili delapan bidang sains dan segera menjalani pembekalan di beberapa SMA Negeri seperti di SMAN 1 Blora, SMAN 1 Cepu dan SMAN 1 Tunjungan.
“Masing-masing sekolah akan melakukan bimbingan kepada bidang ilmu yang berbeda-beda,’’ ujar Kepala Disdik Blora Ratnani Widowati kepada Sr, Senin (11/5).
Menurutnya, siswa yang dikirim merupakan siswa yang masuk peringkat tiga besar dari olimpiade sains yang telah dilakukan di tingkat kabupaten. Mereka selanjutnya akan mewakili di bidang ekonomi, matematika, computer, fisika, biologi, kimia, astronomi dan kebumian.
Secara intensif, lanjutnya akan dilakukan bimbingan terus menerus sampai para siswa ini siap diberangkatkan. Sementara dalam persiapannya SMAN 1 Blora akan melakukan pembekalan di bidang ekonomi, matematika,dan astronomi. Sedangkan SMAN 1 Cepu pembekalan untuk bidang fisika,komputer dan kebumian dan SMAN 1 Tunjungan melakukan pembekalan di bidang biologi. ”Semoga saja mereka nanti berhasil dalam olimpiade sains nanti,” harap Ratnani. (Gie)



65 Guru Terima Satyalancana Karya Satya

BLORA, SR – Sebanyak 65 guru menerima piagam penghargaan Satyalancana Karya Satya untuk kategori XXX tahun dan XX tahun yang diberikan oleh Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo dalam Upacara peringatan hari Pendidikan Nasional yang diadakan di halaman Sekretariat Daerah Blora, Sabtu (2/5). Dari 65 orang itu, empat diantaranya memiliki kategori XXX tahun sisanya XX tahun.
Bupati mengajak kepada seluruh insan pendidikan untuk bisa mewujudkan pendidikan yang bermutu serta mampu menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas dan berdaya saing seperti yang di sampaikan dalam tema hari pendidikan nasional tahun ini. Pendidikan Sains, Teknologi dan Seni menjamin pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing Bangsa.
”Marilah kita semua bersama-sama membangun dan memajukan pendidikan agar bangsa ini semakin maju dan bermartabat,” kata RM Yudhi Sancoyo di hadapan peserta upacara yang terdiri dari semua Kepala Dinas, Bagian dan Instansi, serta para siswa sekolah.
Selain itu juga dilakukan pemberian beasisawa dari FIF Blora kepada 10 siswa SMK yang berprestasi namun tidak mampu. 10 siswa tersebut mendapat beasiswa Rp 390 ribu setiap semesternya. (Gie)


Kasus BLT Kawengan, Murni Aspirasi Rakyat

BLORA, SR - Mencuatnya pemotongan BLT yang terjadi di Desa Kawengan Kecamatan Jepon, dari data SR di lapangan berasal dari masukan masyarakat. Atau dengan kata lain masyarakat desa, saat ini sudah bisa dikatakan menuntut dan peduli keterbukaan program pemerintah.
Padahal sebelumnya ada beberapa elemen masyarakat, menuding munculnya kasus tersebut karena adanya caleg terpilih Suningsih. Asumsi mereka cukup sederhana, bahwa itu wujud pelampiasan dendam Suningsih yang kecewa saat kalah dalam pilkades lalu.
Saat ditemui di kediamanya caleg jadi dari Golkar ini justru sangat kaget terhadap tudingan itu. “Saya kaget kok bisa-bisanya ada orang yang menuduh saya dendam, padahal itu fakta yang ada. Dan masyarakat Kawengan tahu saya caleg di daerahnya maka mereka menyalurkan aspirasinya pada saya, sekaligus sebagai pembelajaran berdemokrasi” jelasnya.
Menurut caleg yang dipastkan duduk di DPRD Blora ini, bila aspirasi masyarakat yang disampaikan kepadanya tidak ditindaklanjuti adalah dosa besar. “Saya terpilih karena mereka, dan saya wajib menindaklanjuti aspirasinya. Saya pilih anda dan temen-temen pers, yang bisa langsung membuktikan di lapangan dalam waktu cepat,” ungkap Suningsih. (Roes)



Ingin Kasi Kesos Desa Tamanrejo segera diisi
Tunjungan,SR.- Penyerahan SK serta pelantikan PNS baru sebanyak 300 orang. ternyata menyisakan PR baru bagi bagian Pemdes setda Blora. Hal ini terkait adanya beberapa perangkat desa, yang diterima sebagai abdi negara di lingkungan pemkab Blora.
Seperti Cayadah yang telah menjabat kasi kesos desa Tamanrejo sejak tahun 2003, harus meninggalkan status perangkat desanya, untuk menjadi staf di Dinas Kehutanan.
Menurut Kades Tamanrejo Kuswadi, dengan diterimanya perangkatnya sebagai PNS, maka jabatan kasi kesos dirangkap oleh salah satu perangkatnya. “Terhitung sejak Senin (11/5) Cayadah pamitan dan mulai bertugas di Dinas Kehutanan,” katanya.
Untuk itu dirinya menghimbau agar kekosongan perangkat didesanya segera terisi. Alasanya menurut Kades Tamanrejo ini, jabatan kasi kesos ini sangat penting, diantaranya mendata kelahiran dan kematian, bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin) dan BLT.
“Saya mengharap agar kekosongan ini baik didesa kami atau desa lain di Blora segera diisi, mengingat kekosongan perangkat akan berdampak pada tugas perangkat lainya,” ungkap Kuswadi.
Sementara terpisah ketua paguyuban perangkat desa Bodronoyo Blora Sutarji, meminta agar dalam pelaksanaan tes, diselenggarakan didesa bersangkutan. “Juga materi tesnya kalau bisa dikumpulkan dari pertanyaan yang dibuat dari desa masing-masing, agar tidak ada aroma KKN,” katanya.(Roes)


Lagi, Pemkab Ditawari Investor Bioetanol

BLORA, SR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora kembali ditawari salah satu investor untuk pembuatan bioetanol dari bahan baku umbi-umbian sebagai bahan bakar alternatif. Kali ini yang ditawari program itu adalah Dinas Kehutanan Blora. Investor tersebut langsung melakukan sosialisasi dan demo terkait pembuatan bioetanol tersebut.
Kepala Dinas Kehutanan Blora, Suhadi mengatakan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi adanya demo pembuatan bioetanol tersebut kepada para penyuluh lapangan kehutanan. “Hanya memfasilitasi saja, kalau memang ada kecocokan bisa kerja sama,” ungkapnya.
Menurut Suhadi perwakilan investor dalam paparannya mengaku bahwa mesin yang ditawarkan seharga Rp 7,5 juta dengan kapasitas produksi maksimal 50 liter per hari. Dia mengatakan mesin itu bisa dimiliki langsung oleh petani. “Bioetanol yang dihasilkan akan kami beli termasuk limbahnya, kami beri kepastian itu,” ungkapnya.
Sementara jenis umbi-umbian yang bisa dimanfaatkan selain ketela pohon, ada porang, tebu dan jagung. (Gie)


Sepuluh Desa Terima PPIP

BLORA, SR – Proyek Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2009 di Kabupaten Blora akan diberikan kepada 10 Desa. PPIP sendiri bersumber dari dana APBN yang akan langsung diberikan kepada Desa untuk dipergunakan sepenuhnya guna pembangunan insfrastrutur yang diperlukan sehingga mempercepat perekonomian desa.
Amin Faried, salah seorang fasilitator program tersebut mengatakan bahwa memang untuk tahun ini ada 10 desa yang berhak menerima dan tersebar di tiga kecamatan. “Ada 10 desa yang dapat masing-masing akan menerima Rp 250 juta, selaku fasilitator kami akan mengawal dan mendampingi program itu bersama dengan fasilitator lainnya yang telah ditunjuk,” kata Amin yang juga Direktur LSM Blora Crisis Center (BCC), Rabu (6/5).
Menurutnya sampai hari ini PPIP baru tahap sosialiasi kepada warga masyarakat yang ada di desa setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi kepada para camat dan kepala desa setempat. “Pada prinsipnya hampir sama dengan PNPM, sebelum dana itu digunakan harus dimusyawarahkan dulu, pada tahap inilah fasilitator akan mendampingi,” jelasnya.
Desa yang menerima dana PPIP berada di Kecamatan Tunjungan yaitu Desa Tutup dan Desa Tambahrejo. Kecamatan Ngawen hanya Desa Sumberagung sisanya tujuh desa di Kecamatan Tunjungan, Desa Klopoduwur, Balongrejo, Plosorejo, Kebonrejo, Karangtalun, Gedongsari dan Sumberagung. (Gie)

Tidak ada komentar: